Bisnis.com, Jakarta – Pesantren yang identik dengan pendidikan agama Islam ternyata membentuk sistem perekonomian pesantren dengan melahirkan wirausaha dan wirausahawan muslim.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan santri ponpes akan mengikuti Indonesia Sharia Economic Festival 2024 (ISEF) yang digelar pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. telah dibuat.

Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Faruqi Riau yang bergerak dalam menghadirkan dan menjual artefak dan karya para santri.

Handika Yeri Puspita, Kepala Pondok Pesantren Al Faruqi Riau, bersyukur sekolahnya terpilih mengikuti ISEF 2024 setelah lolos kurasi tingkat regional Sumatera.

Kali ini Al Faruqi menjual kue kering dan abon kepala ular hasil karya mahasiswa dengan harga masing-masing Rp 45.000 dan Rp 50.000 per toples.

“Kami hadir setelah menyelesaikan kegiatan di wilayah Sumatera. Kami berhasil meraih Juara III Pondok Pesantren Unggulan yang diselenggarakan oleh BI Kepri,” kata Yeri, Sabtu (11/2/2016).

Ms Yeri mengatakan kesempatan untuk tampil di ISF dimulai ketika sekolahnya, sebuah sekolah kejuruan yang berfokus pada memasak dan fashion, terpilih untuk menerima dukungan dari Bank Indonesia.

Pondok Pesantren Al Faruqi mendapat dukungan berupa peralatan untuk mengembangkan bidang usaha kulinernya. Selain itu, siswa di SMK mendapat bantuan dari chef yang mumpuni di bidangnya.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga mendapat dukungan dalam pengembangan usaha mulai dari pembuatan logo, kemasan hingga branding UMKM. Hasilnya, produk kue kering dan abon ikan gabus menjadi lebih menarik.

“Kita sudah punya produknya, tapi kurang bagus, kemasannya kurang bagus, dan masyarakat masih belum tertarik untuk melihatnya. Dengan ini, kita semakin mengupdate kualitas semua kemasannya,” ujarnya. .

Sama halnya dengan UMKM pada umumnya yang bergerak maju dengan sistem pembayaran digital, Ieri juga mengatakan QRIS dapat digunakan untuk pembayaran UMKM di pesantren pesantren. Penjualan yang dihasilkan pun tidak sedikit, yakni Rp 2,5 miliar setiap tahunnya (termasuk fashion).

Dahulu hanya dijual melalui skema ‘mulut ke mulut’ dari orang tua santri, kini usaha santri sudah memiliki toko sendiri di pesantren dan bisa dipesan secara online. Faktanya, kami sekarang menerima perintah dari banyak pejabat pemerintah.

“Setelah menang, banyak sektor industri di luar perusahaan yang bersama-sama membantu. Tadinya masih di lingkup Pesantren, tapi sekarang bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kantor Gubernur untuk menyediakan minuman yang dipesan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Nurul Fawzi, perwakilan Pondok Pesantren Al Mushafa Kendal, Jawa Tengah, juga merasakan manfaat mengikuti ISEF 2024.

Seperti halnya Pondok Pesantren Al Faruqi di Provinsi Riau, Al Mushaffa juga terpilih mendapat dukungan pelatihan.

Fawzi mengatakan, Al Mushaffa menawarkan madu hasil kebun pesantren, mulai dari madu kopi, madu rambutan, madu kapuk, hingga madu hutan liar. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp25.000 untuk botol kecil hingga Rp105.000 untuk ukuran 450ml.

Dengan bantuan para lulusan, penjualan madu kini menyebar ke seluruh Indonesia.

“Yang terpenting (dengan mengikuti ISF 2024) nama pesantren kita semakin dikenal masyarakat. Sekarang sudah tersedia di seluruh tanah air, khususnya di apotek,” kata Fauzi.

Namun madu pesantren saat ini belum tersedia untuk dibeli secara online atau melalui e-commerce. Perseroan juga berencana memperluas penjualan dengan memanfaatkan teknologi digital yang saat ini sedang dikembangkan.

Sementara produk UMKM pesantren menjadi salah satu unggulan ISEF 2024. Gubernur BI Perry Warujiyo juga mengungkapkan, ISEF tahun ini khusus memulai digitalisasi produk pesantren.

Meliputi digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit, pencatatan keuangan, dan pengembangan akreditasi pondok pesantren. Platform tersebut diharapkan dapat memperkuat kemandirian pesantren di seluruh Indonesia.

Hal ini sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk mempromosikan produk halal dan menjadi pusat halal dunia.

“Selama 11 tahun, ISEF telah menjadikan perekonomian keuangan Indonesia terbesar dan terintegrasi, suatu kebanggaan bagi kita semua.” Kita hampir mencapainya,” ujarnya pada pembukaan Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) 2024, Rabu (30 Oktober 2024). di dalam

Di dalam

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel