Bisnis.com, JAKARTA – PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS) memasang target optimistis usai mencatatkan penawaran umum perdana (IPO).  

Perseroan mencatatkan 700 juta saham atau setara 17,72% modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 102 per saham. Total dana yang dihimpun emiten penyalur alkes ini mencapai maksimal Rp 71,4 miliar. 

Presiden FX Joshua Reinjung mengatakan sebagian besar dana IPO akan diprioritaskan untuk mendukung modal kerja, operasional, dan pengembangan bisnis perseroan. 

Secara umum rencana pengembangan usaha perusahaan meliputi pembelian barang, pembelian bahan baku produksi, beban pemasaran, beban penjualan dan beban operasional lainnya.

“Selain itu, kami memiliki anak usaha yang memproduksi peralatan PCR dalam negeri. “Jadi bahan bakunya pasti kita beli, mulai dari bahan baku kimia, bahan pokok untuk modal kerja kita,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/10/2024). 

Di tengah rencana tersebut, Yoshua LABS mengumumkan menargetkan pendapatan sebesar Rp 300 miliar pada tahun 2024. Indikator ini meningkat dari 120% menjadi 130% dibandingkan tahun lalu. 

Strateginya melanjutkan pengembangan produk yang sudah ada, dan tahun lalu kami mulai memproduksi produk dalam negeri dengan partisipasi anak perusahaan, ujarnya. 

Saat ini LABS fokus pada penyediaan alat kesehatan diagnostik in vitro dan bahan habis pakai atau reagen yang menjadi solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan.

Saat ini perusahaan telah ditunjuk sebagai distributor produsen bioteknologi di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan China untuk memberikan teknologi terbaik bagi laboratorium di Indonesia.

“Saya optimis dengan masa depan bidang kesehatan saat ini, apalagi pasca Covid 19, pemerintah mulai memusatkan anggaran kesehatan pada program-program yang bersifat stimulasi dan preventif guna mencapai tujuan “Indonesia Emas 2045”. akan meningkatkan pengembangan alat kesehatan dan reagen, katanya.

Saham LABS naik 34,31% ke Rp 137 pada pembukaan perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menguat menjadi 7.283. 189 saham mengalami kenaikan harga, 95 saham mengalami penurunan harga, dan 653 saham dihentikan. 

———————————

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan sebagai bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat Google Berita dan berita serta artikel WA lainnya