Bisnis.com, JAKARTA – Apple mengumumkan akan menutup layanan Apple Pay Later, hanya delapan bulan setelah resmi diluncurkan. Layanan ini sebelumnya dirilis di Amerika Serikat pada Oktober 2023.

Layanan belanja dengan skema “beli sekarang, bayar nanti” ini tidak bertahan lama di pasaran.

Namun, Apple akan terus menawarkan kepada pengguna opsi untuk mengajukan kredit sebagian melalui kartu kredit dan kartu debit saat membayar melalui Apple Pay. Berbicara dari The Verge Selasa (18/6/2024), hal ini akan terjadi pada akhir tahun 2024.

“Dengan diperkenalkannya penawaran kredit global baru ini, kami tidak akan lagi menawarkan Apple Pay Later di AS,” tulis Apple dalam pernyataan yang diberikan kepada 9to5Mac.

Apple Pay Later memudahkan pengguna untuk mengajukan kredit mulai dari US$50 hingga US$1.000. Dengan fitur ini, pembelian dapat dibagi menjadi empat pembayaran yang sama dalam waktu enam minggu, tanpa menimbulkan biaya atau bunga tambahan.

Apple telah mengonfirmasi fokusnya saat ini pada layanan kartu kredit baru yang akan hadir di Apple Pay akhir tahun ini. Fitur ini akan tersedia di banyak negara di dunia, tidak seperti Apple Pay Later yang hanya tersedia di Amerika Serikat.

Pengguna yang memiliki kredit melalui Apple Pay Later akan terus menerima fitur, tetapi Apple tidak akan mengeluarkan kredit baru.

Menurut Financial Times, Goldman Sachs telah menjadi mitra perbankan utama perusahaan sejak peluncuran Apple Card pada tahun 2019. Hal ini memungkinkan Apple untuk memasuki jaringan Mastercard. Apple saat ini sedang dalam proses mengakhiri kemitraannya dengan Goldman Sachs.

Apple memasuki pasar BNPL (Beli Sekarang, Bayar Nanti) pada saat suku bunga AS masih rendah dan konsumen memanfaatkan pinjaman berbiaya rendah untuk membiayai pembelian mereka. Namun, industri ini menghadapi tantangan akibat kenaikan suku bunga. Nilai pasar Affirm, salah satu penyedia utama BNPL, telah turun dari lebih dari $45 juta pada tahun 2021 menjadi $95 juta saat ini.

Sebelumnya, Apple mengumumkan bahwa departemen kredit mereka akan dimulai di Inggris dan akan bermitra dengan bank HSBC dan Monzo. Di AS, fitur ini akan tersedia untuk pengguna Citi dan Synchrony, serta pemberi pinjaman yang menggunakan perangkat lunak dari Fiserv. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA