Bisnis.com, Jakarta – Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) di Surabaya yang dikelola Telkomsigma masih belum berfungsi maksimal setelah diretas 3 pekan lalu. PT Telkom Indonesia (Persero) merupakan anak perusahaan Tbk. (TLKM) dan Menteri BUMN Eric Thohir buka suara. 

Menteri BUMN Eric Thohir meminta pihak-pihak yang tidak dapat menjalankan tugasnya akibat lumpuhnya sistem Layanan Pusat Data Nasional (PDNS) 2 sementara yang dioperasikan Telkomsigma di Surabaya, harus diberhentikan.

Eric mengaku mendukung kebijakan yang diterapkan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Mingku Bulhokam).

“Yang pasti kalau ada yang tidak kompeten, kita dukung, kita singkirkan juga,” kata Eric, Rabu (10/7/2024).

Ketika Eric ditanya tentang indikator kelalaian karyawan, ia ragu menjawab pertanyaan tersebut karena topik tersebut masih dalam tahap awal. Namun Eric mendorong dilakukannya audit investigatif.

“Saya mendorong penyelidikan audit, tapi saya tidak ingin terlibat dalam diskusi politik. Saya bukan orang politik. Saya orang profesional. Saya berusaha membersihkan orang-orang yang korup atau jahat.” .

Reza Topobroto, Vice President Legal and Compliance Telkomsigma, mengatakan Telkomsigma terus aktif mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Kriptografi Nasional (BSSN) selama ini sebagai bagian dari upaya Kerjasama Operasional (KSO). dan mitra terkait lainnya dalam upaya pemulihan data yang intensif.

“Dengan mengaktifkan Crisis Center SCC yang beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dan memastikan pemulihan layanan dapat dikendalikan secara efektif dan aman,” kata Reda kepada Bisnis, Rabu (10/7/2024).

Selain itu, Reza mengatakan Telkomsigma sedang fokus menerapkan prosedur Disaster Recovery Plan (DRP) dan menunggu hasil digital forensik dari lembaga yang ditunjuk pemerintah.

Sayangnya, perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group ini enggan berkomentar lebih jauh terkait kejadian serangan ransomware tersebut.

“Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang merupakan satu-satunya sumber dalam kasus serangan ransomware terhadap PDNS 2,” ujarnya.

Kamis (20/6/2024) lalu, terjadi insiden serangan ransomware yang melumpuhkan sistem PDNS 2 yang dioperasikan Telkomsigma. Perlu diketahui, PDNS 2 membawahi 282 kementerian/lembaga.

Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga 26 Juni 2024, sebanyak 85% atau 239 institusi terkena dampak insiden serangan ransomware Brain Cipher. Sedangkan yang terdampak hanya 15% atau 43 institusi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel