Bisnis.com, JAKARTA – PT Tugu Reinsurance Indonesia (Tugure) dan Reasuransi Malaysia (Malaysian Re) menggelar acara pertukaran informasi solusi asuransi kesehatan dalam menghadapi permasalahan tingginya angka klaim.

Dua belas perusahaan asuransi jiwa berpartisipasi dalam acara ini dan pembicara utama, Dr. Kiki Oditya, CEO Tugure Life Group dan Mohammad Nizam Yahya, Wakil CEO dan Kepala Retakaful Malaysia.

Dalam sambutannya, Mohammad Nizam Yahya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peserta dan menyampaikan pentingnya kerjasama antara Tugure dan Re Malaysia.

“Ini adalah proyek penting untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat kolaborasi antara Re dan Tugure Malaysia,” ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Senin (30/9/2024).

Kiki Oditya menyoroti pesatnya perbaikan ekosistem asuransi kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data BPJS tahun 2023, penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama klaim asuransi kesehatan di Indonesia, dan pertumbuhan biaya kesehatan akan mencapai 13,6%, lebih tinggi dibandingkan negara lain seperti Tiongkok.

“Kondisi asuransi kesehatan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama dengan tingginya angka klaim kanker,” kata dokter tersebut. Penuh sesak.

Ia menambahkan, kemitraan antara perusahaan asuransi dan underwriter akan membuka peluang bisnis baru, terutama dalam pengembangan produk asuransi kesehatan yang lebih efisien.

Sementara itu, Mohammad Nizam Yahya menjelaskan diperlukan solusi inovatif untuk mengatasi meningkatnya jumlah klaim pada produk asuransi kesehatan. Nizam menekankan perlunya melindungi klien yang dirawat dengan perawatan medis baru dan efektif seperti imunoterapi dan terapi sel, meskipun biaya di mukanya lebih tinggi.

“Teknologi kedokteran harus terus berkembang untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. “Selain itu, undang-undang dan standar pelayanan pasien harus tegas untuk memastikan pelayanan kesehatan mencapai tujuan yang tepat,” kata Nizam.

Pada saat yang sama, Eko Susanto, Ketua Tugure Academy, menegaskan komitmen Tugure Academy untuk terus mendukung pengembangan keterampilan mitra asuransi.

“Tugure Academy mempunyai peluang besar untuk memberikan sumber daya, pelatihan dan workshop yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas industri asuransi kesehatan,” ujarnya.

“Kami juga bekerja keras menghadirkan pembicara dan data yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan industri asuransi,” kata Eko Susanto.

Peserta sesi ini pun merespon dengan baik, salah satunya Julie Hartawan, CFO Heksa Life Insurance yang mengatakan bahwa proses pertukaran ini sangat bermanfaat untuk pengembangan produk asuransi kesehatan.

“Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang bagaimana mengembangkan produk yang lebih baik untuk mengurangi risiko klaim yang besar. Ini menjadi syarat penting bagi kami untuk menyusun strategi bisnis yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” kata Juli. .

Untuk berita dan artikel lainnya, lihat Google Berita dan Saluran WA.