Bisnis.com, Jakarta – Dua perusahaan manufaktur chip, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Samsung Electronics, sedang melakukan pembicaraan untuk membangun kompleks pabrik chip besar di Uni Emirat Arab (UEA) dalam beberapa tahun mendatang.
Potensi nilai proyek di UEA lebih dari USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.516 triliun (kurs Rp 15.161/AS).
Menurut laporan Wall Street Journal yang diterbitkan The Business Times, Senin (23/9/2024), proyek pembangunan pabrik chip tersebut bertujuan untuk memenuhi permintaan komputasi kecerdasan buatan (AI) yang terus meningkat.
Sementara itu, para eksekutif TSMC baru-baru ini mengunjungi Uni Emirat Arab untuk membahas pembangunan kompleks pabrik yang dapat menyaingi fasilitas canggih milik perusahaan di Taiwan.
Selain itu, Samsung Electronics yang berbasis di Korea Selatan juga baru-baru ini mengirimkan delegasi ke negara Timur Tengah tersebut untuk membahas operasi baru yang penting di sana. Perusahaan sedang mempertimbangkan produksi chip baru yang besar di negara tersebut dalam beberapa tahun mendatang.
Namun laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa diskusi masih dalam tahap awal dan proyek tersebut mungkin tidak berhasil karena berbagai kendala teknologi dan lainnya.
Reuters mengkonfirmasi laporan tersebut, dan TSMC mengatakan tidak memiliki rencana investasi baru.
“Kami selalu terbuka untuk diskusi konstruktif tentang cara membantu pertumbuhan industri semikonduktor, namun kami tetap fokus pada rencana ekspansi global kami saat ini dan saat ini tidak memiliki rencana investasi baru,” katanya dalam sebuah pernyataan, Senin. Tanpa penjelasan lebih lanjut.
Sementara itu, Samsung menolak mengomentari laporan Wall Street Journal.
Di sisi lain, UEA bertujuan untuk menjadi pusat regional dan tempat uji coba kecerdasan buatan. Hal ini termasuk dukungan untuk mesin teknologi CEO OpenAI Sam Altman dan rencana ambisius untuk memperluas sistem.
Selain itu, negara-negara Teluk telah berupaya mengurangi ketergantungan mereka pada petrokimia. Selama lebih dari satu dekade, industri semikonduktor telah ditargetkan sebagai peluang pertumbuhan.
Menurut laporan Wall Street Journal, persyaratan awal yang sedang dibahas adalah pembiayaan proyek oleh Uni Emirat Arab, dengan lembaga pembangunan berdaulat yang berbasis di Abu Dhabi, Mubadala, yang memainkan peran sentral.
Di sana, menjadi jelas bahwa tujuan yang lebih luas adalah meningkatkan produksi chip global dan mengurangi biaya tanpa merugikan keuntungan para pembuat chip.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel