Bisnis.com, Mangupura – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meyakini kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden (pilpress) Amerika Serikat 2024 akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia.
Ketua GAPCO Eddie Martono mengatakan optimisme tersebut karena pertimbangan Trump terhadap kebijakan penghentian perang di Timur Tengah, yang menjadi salah satu penyebab tren penurunan ekspor dalam beberapa tahun terakhir.
“Secara global, secara ekonomi sangat berpengaruh, sehingga perekonomian negara-negara bisa meningkat. Ini akan berdampak pada ekspor kita. Ekspor kita tahun ini mengalami penurunan. Salah satu dampaknya adalah selain persaingan dengan minyak nabati lainnya,” kata Eddy pada acara tersebut. konferensi pers di Indonesia. Konferensi Kelapa Sawit 2024 dan Price Outlook 2025 atau IPOC 2024, Kamis (7/11/2024).
Eddy menjelaskan, ekspor CPO ke AS tidak hanya akan meningkat, namun ekspor ke negara lain juga akan meningkat seiring dengan pulihnya kondisi geopolitik global yang berdampak pada kondisi perekonomian global.
Sekadar informasi, ekspor CPO Indonesia ke AS saat ini berkisar 2,5 juta ton. Sedangkan total ekspor periode Januari-Agustus 2024 mencapai 20,1 juta ton.
Sementara itu, ekspor CPO terus mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Data Gapkey menunjukkan total nilai ekspor pada tahun 2023 sebesar USD 30 miliar atau setara dengan USD 39 miliar atau Rp 600 triliun pada tahun sebelumnya.
“Kita sekarang mengekspor sekitar 2,5 juta ton ke Amerika. Pertumbuhannya stabil, tiap tahun kita bertambah. Tapi dampaknya juga terutama ke negara-negara lain. Contohnya China, China kita mengalami penurunan yang cukup drastis.” Dia menjelaskan.
Dia menjelaskan, penurunan ekspor CPO disebabkan kendala biaya transportasi logistik yang meningkat. Inilah sebabnya berakhirnya perang di Timur Tengah dapat menjadi keuntungan bagi industri CPO.
Lebih lanjut, dari sisi harga CPO, Eddy melihat dengan kondisi pemulihan yang diharapkan dan amanat program biodiesel B40, harga CPO diperkirakan akan kembali naik. Meski begitu, Eddy tidak terlalu berharap harga akan naik karena bisa memicu inflasi.
“Hari ini naik lagi, lalu kalau rupee mencapai DKK 15.000 per kg. Jadi kalau bisa normal-normal saja kalau bisa, tidak lebih, atau misalnya sekitar 13.000-14.000 DKK per .kg,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel