Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA) mengungkap dampak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap industri baterai nikel dan kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Trump pernah berjanji akan mencabut peraturan wajib kendaraan listrik (EV) jika terpilih menjadi presiden. Menurut Trump, mendorong penggunaan mobil listrik hanya membuang-buang anggaran. Di sisi lain, Indonesia sedang mendorong pengolahan nikel untuk menghasilkan bahan baku baterai EV, CEO IMA Hendra Sinadia meyakini dampak kemenangan Trump terhadap upaya pengurangan dan pengembangan industri EV di Indonesia tidak akan terjadi dalam waktu dekat. . Karena permintaan mobil listrik tidak hanya dari Amerika Serikat. “Tentu saja proteksionisme di Amerika akan terkena dampaknya, tapi semua negara menerapkan proteksionisme. Apapun hasil pemilu AS, pasti ada dampaknya, tapi tidak akan besar dalam waktu dekat, terutama dalam pengembangan nikel,” kata Hendra kepada Bisnis, Rabu (11/06/2024). Hendra juga tidak. Paman Sam sangat prihatin dengan menurunnya permintaan mobil listrik dari negaranya. Pasalnya, negara-negara Asia saat ini menjadi pasar terbesar mobil listrik, menurut calon presiden AS yang berhasil meraih 270 suara dan resmi memenangkan pemilihan presiden baru. .. peringkat 47 di AS pada tahun 2024-2028. Berdasarkan 270toWin pada Rabu (11/6/2024), Trump mengalahkan lawannya, Kamala Harris dari Partai Demokrat, yang hanya mendapat 213. Meskipun 55 suara elektoral belum ditentukan, Trump melewati ambang batas setelah menerima suara dari tiga negara bagian yang belum menentukan pilihan untuk mengamankan kursi kepresidenan, dengan 270 dari 538 suara yang diberikan. Trump memperoleh 16 suara di Georgia, 16 suara di North Carolina, dan 19 suara di Pennsylvania.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA