Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar untuk mendukung rupiah yang mengalami pelemahan terpanjang berturut-turut sejak tahun 2023.
Pada Selasa (10/8/2024), Kepala Badan Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menjelaskan, pihaknya melakukan intervensi di pasar spot, pasar berjangka non-delivery dalam negeri, dan pasar obligasi untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan mata uang, menurut Bloomberg.
Kepercayaan pasar perlu dijaga, kata Susianto seraya menambahkan penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh sentimen eksternal.
Komentar Susianto muncul saat rupiah terancam melemah untuk hari keenam berturut-turut. Rupee dan mata uang negara berkembang lainnya berada di bawah tekanan karena tanda-tanda penguatan stabilitas ekonomi AS mendukung dolar.
“Perkembangan pasar global kurang menguntungkan bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupee, karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan,” kata Susianto.
Sedangkan rupiah melemah 1,3% terhadap dolar AS pada Senin (10/07/2024) ke Rp 15.693 per dolar. Mata uang ini menguat lebih dari 8% pada kuartal ketiga tahun 2024 di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan penurunan suku bunga besar-besaran setelah penurunan setengah persen terakhir.
BI tampaknya mendukung mata uang tersebut pada awal perdagangan, menurut para pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara secara publik. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir bank sentral melakukan intervensi di pasar.
Bank sentral Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung rupiah, dan cadangan devisa mendekati rekor tertinggi. Cadangan pada bulan September berjumlah $149,9 miliar, yang menutupi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri selama 6,4 bulan.
Depresiasi rupee meningkatkan ekspektasi bahwa BI akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada rapat 16 Oktober 2024 setelah penurunan suku bunga yang tidak terduga pada September 2024.
Kunjungi Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya