Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat nilai transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada triwulan II tahun 2024 mampu tumbuh sebesar 225,54% year-on-year (year-on-year/from a year). ke tahun) Selanjutnya). 

Seiring dengan peningkatan transaksi, jumlah pengguna QRIS mencapai 50,50 juta konsumen dan jumlah merchant mencapai 32,71 juta merchant. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta melaporkan, hingga saat ini, dari sisi QRIS lintas negara atau crossborder yang diterapkan Tanah Air dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura, terjadi peningkatan transaksi. 

“Kalau kita lihat wisman Thailand di Indonesia, terjadi peningkatan transaksi bulanan sebesar 13%, dan volume terbesar tercatat di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat,” jelasnya saat konferensi pers hasil. Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (17/7/2024). 

Sementara itu, transaksi QRIS yang dilakukan wisatawan Singapura di Indonesia meningkat sebesar 28% dengan lokasi di Jakarta dan Riau. Selain itu, Malaysia juga mengalami kenaikan sebesar 8% (mtm) di Jakarta dan Jawa Barat. 

Selain itu, bagi wisatawan Indonesia yang berwisata ke Thailand, transaksi QRIS meningkat sebesar 9% secara bulanan.  

“Malaysia di 4%, hanya ada sedikit penurunan di Singapura, turun 12% mtm,” ujarnya. 

Sayangnya, Fili tidak menyebutkan nilai transaksi QRIS, baik untuk wisman di Indonesia maupun wisman Indonesia di negara tujuan. 

Saat ini, Bank Indonesia terus memperluas cakupan pembayaran lintas negara yang mendukung transaksi mata uang lokal atau local money (LCT). 

Pada dasarnya, LCT merupakan upaya memperkuat pasar keuangan, mengurangi volatilitas nilai tukar, dan membangun efisiensi harga.

Fili mengatakan QRIS lintas batas dengan India, Korea, Jepang, dan Uni Emirat Arab akan diterapkan dalam waktu dekat. 

“Tunggu hari besarnya. Jadi teman-teman bisa beli toppoki pakai QRIS, susyi, dan kari pakai QRIS,” kata Fili. 

Terbaru, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank of Korea (BoK) Ree Chang-yong sepakat menandatangani nota kesepahaman kerja sama sistem pembayaran antar negara pada Senin (15/7/2024). 

“Kolaborasi sistem pembayaran berbasis kode QR ini juga merupakan wujud nyata penerapan peta jalan G20 untuk meningkatkan pembayaran lintas negara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (15/7/2024).

Sementara itu, pada 16 Juli 2024, BI juga telah menyelesaikan LCT dengan Uni Emirat Arab (UEA). 

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel