Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit Menara PT Tower Bersama Infrastructures Tbk. (TBIG) sedang menjajaki penerbitan surat utang atau obligasi senilai USD 900 juta atau setara Rp 13,87 triliun.

Manajemen TBIG telah keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa penerbitan obligasi tersebut akan dilakukan dalam satu atau lebih penerbitan. Dana yang diperoleh dari surat utang ini akan digunakan untuk membayar utang yang jatuh tempo dan mempercepat pembayaran kembali pinjaman.

Jangka waktu pelunasan pokok Surat Utang ini adalah maksimal 10 tahun terhitung sejak setiap surat utang diterbitkan.

Pada saat yang sama, bunga maksimum atas surat utang ini adalah 8% per tahun, bunga tetap untuk setiap surat utang yang diterbitkan. Pembayaran bunga dibayarkan setiap 6 bulan atau pada waktu lain yang disepakati para pihak.

Menurut manajemen, dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan TBIG untuk membayar pokok dan/atau bunga utang jatuh tempo TBIG dan grup anak perusahaannya serta mempercepat pelunasan.

Selain itu, surat utang tersebut akan digunakan untuk membiayai operasional perseroan secara umum sehingga meningkatkan likuiditas dan profitabilitas perseroan, kata Manajemen TBIG, Selasa (28/5/2024).

TBIG juga mengumumkan bahwa rencana operasional ini akan dimintakan persetujuannya dari pemegang saham dalam rapat umum yang akan digelar pada Kamis, 30 Mei 2024.

Penerbitan surat utang ini ditujukan kepada pihak-pihak yang tidak terkait dengan TBIG, yaitu investor global. Oleh karena itu, penerbitan obligasi bukan merupakan transaksi berelasi.

Hingga saat ini, TBIG telah menerbitkan obligasi global senilai $300 juta yang jatuh tempo pada Mei 2017, obligasi global senilai $350 juta yang jatuh tempo pada Februari 2021, dan obligasi global senilai $350 juta yang jatuh tempo pada 21 Januari 2025. $300 juta obligasi global yang jatuh tempo pada Januari 2026 dan obligasi global senilai $400 juta yang jatuh tempo pada 2 Mei 2027.

Seluruh surat utang global dicatatkan di Bursa Efek Singapura, sehingga TBIG yakin surat utang yang akan diterbitkan juga akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel