Bisnis.com, Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total investasi asuransi jiwa sebesar Rp 542,95 triliun pada kuartal I 2024. Jumlah ini sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).
“Hingga akhir Maret 2024, total investasi di industri asuransi jiwa sendiri mengalami peningkatan sebesar 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Hengky Djojosantoso, Kepala Departemen Insurtech AAJI, di Jakarta, Rabu. 5/2024).
Dari instrumen investasi tersebut, obligasi pemerintah (SBN) mendominasi dengan porsi 35% yakni Rp 189,82 triliun. Hal ini sejalan dengan regulasi yang mendorong lebih banyak investasi pada SBN.
Investasi lainnya antara lain ekuitas Rp147,94 triliun, reksadana Rp75,53 triliun, sukuk korporasi Rp46,01 triliun, deposito Rp39,57 triliun, penyertaan langsung Rp25,36 triliun, serta tanah dan bangunan Rp5 triliun. 4,87 triliun.
Dari sisi laba atas investasi, investasi pada industri asuransi jiwa mencapai Rp 12,32 triliun pada triwulan I 2024. Jumlah ini meningkat 99,8% year-on-year dari Rp6,16 triliun pada Q1 2023.
Sementara itu, total investasi memberikan kontribusi terbesar terhadap total aset industri asuransi jiwa yang mencapai Rp620,47 triliun atau naik 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pada kuartal I 2023, total aset industri asuransi jiwa mencapai Rp 611,52 triliun.
Dari sisi pendapatan juga mencatatkan kinerja positif, dimana total pendapatan industri asuransi jiwa meningkat 11,7% YoY pada Q1 2024 menjadi Rp 60,71 triliun pada Q1 2023 dibandingkan sebelumnya Rp. 54,36 triliun pada triwulan I tahun 2023.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel