Bisnis, JAKARTA – Semakin banyak investor yang mencari komoditas logam mulia setelah harga emas berada di sekitar level $2.500 di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga utama AS bulan depan.

Rekor baru harga emas dan IHSG pasca reshuffle kabinet menggemparkan denyut pasar modal yang menjadi berita pilihan redaksi BisnisIndonesia.id yang terangkum dalam Top 5 edisi berita BisnisIndonesia.id pada Selasa (20/08). . /2024). Berikut cerita lengkapnya:

1. Menuju rekor harga emas baru

Suku bunga yang lebih rendah umumnya memberikan keuntungan bagi UM karena mereka tidak membayar bunga. Logam mulia naik lebih dari 20% tahun ini karena meningkatnya optimisme terhadap pelonggaran mata uang dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral.

Permintaan logam mulia sebagai aset safe-haven juga meningkat karena meningkatnya risiko geopolitik, termasuk ketegangan di Timur Tengah dan perang Rusia dengan Ukraina. Pada awal tahun, harga emas batangan juga mulai naik, yang mengejutkan para analis dan investor berpengalaman, karena terdapat katalis makro yang jelas yang membenarkan kenaikan harga tersebut.

Harga logam mulia mempertahankan kenaikannya bahkan ketika para pedagang mengurangi perkiraan penurunan suku bunga. Baru-baru ini, harga emas naik karena pejabat AS diperkirakan akan segera menurunkan suku bunga.

Data aktivitas AS baru-baru ini meyakinkan pasar bahwa bank sentral AS berada di ambang pemotongan biaya pinjaman dari tingkat tertinggi dalam dua dekade, dan para pemimpin industri logam konvensional kembali menjadi sorotan.

Terdapat perdebatan mengenai seberapa dalam The Fed akan menurunkan suku bunganya karena data ekonomi terbaru memberikan sinyal yang beragam mengenai kesehatan perekonomian AS. “Investor emas umumnya cenderung percaya The Fed akan lebih agresif dalam akomodasi moneter,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.

2. Lemahnya jangkar prospek penyaluran kredit berdasarkan asumsi makro pada tahun 2025

Prospek pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,2% tidak memberikan bantalan yang cukup untuk memperbaiki kinerja kredit tahun depan dari sisi indikator makroekonomi pada tahun 2025.

Seperti diketahui, indikator makroekonomi ditentukan dari Proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Pertumbuhan PDB ditetapkan sebesar 5,2%. Kemudian inflasi tahunan sebesar 2,5% dengan perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 16.100.

Peneliti Indef Center for Macroeconomics and Finance Abdul Manap Pulungan menilai asumsi makroekonomi yang dipaparkan pemerintah belum cukup kuat untuk memaksa perbankan melakukan ekspansi hingga tahun depan.

Terlebih, kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025 tentu berpotensi menggerus daya beli masyarakat.

“Kalau daya beli masyarakat turun berarti konsumsi barang dan jasa melambat, tentunya perusahaan tidak akan berekspansi, karena perekonomian kita banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga atau tenaga listrik dalam negeri,” kata Bisnis pada Senin (19/8). . /2024).

Ia kemudian mengatakan, sulit bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja penyaluran kredit ketika kondisi perekonomian sedang lesu. Akibatnya, sulit untuk memprediksi distribusi kredit yang agresif mengingat kinerja perekonomian yang moderat. FYI, PDB Indonesia tahun 2015-2024 berkisar 5%, terkoreksi -2,07% di tahun 2020 dan miring hingga 3,69% di tahun 2021.

“Jika perekonomian dalam negeri tidak bergerak, tentu akan cukup sulit untuk merangsang permintaan kredit,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, pertumbuhan kredit di segmen ritel dan konsumer diperkirakan masih tinggi, namun tidak setinggi perkiraan akibat kenaikan PPN yang akan menimpa semua orang. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada tahun 2025 akan terus berlanjut.

3. Harapan baru bagi pelaku usaha pengelolaan investasi

Kemungkinan pengelolaan produk dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) membuka peluang bagi para pengusaha di bidang pengelolaan investasi di tengah tren penurunan dana yang dikelola reksa dana.

Seperti diketahui, dalam Undang-Undang tentang Pembinaan dan Pemantapan Sektor Keuangan (UU PPSK), manajer investasi bisa melepaskan DPLK bersama dengan bank umum dan asuransi jiwa, yang telah diatur dalam UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun.

CEO Asset Management Surya Timur Alam Raya (STAR) Hanif Mantiq mengatakan pengelolaan DPLK memiliki potensi besar.

“Potensinya besar, apalagi sudah mengelola dana masyarakat dalam bentuk KPD [kontrak pengelolaan dana] dan reksa dana,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/08/2024).

Namun dengan masuknya manajer investasi ke DPLK, manajer investasi akan fokus melakukan penetrasi ke klien ritel. Menurutnya, manajer investasi memang mumpuni dalam mengelola investasi.

Namun yang perlu dipersiapkan adalah sisi operasionalnya.

“Utamanya masalah IT (teknologi informasi) dan pelayanan peserta,” kata Hanif.

Ia pun mengakui, perusahaan harus mampu menanggung biaya yang relatif tinggi. Menurut dia, manajer investasi minimal harus memiliki penghasilan minimal Rp1 triliun untuk masuk bisnis DPLK.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga mengatakan, potensi manajer investasi masuk ke bisnis DPLK cukup besar, meski harus memenuhi persyaratan dana kelolaan.

“Manajer investasi sangat berminat. Sayangnya, batasan yang ditetapkan OJK terlalu tinggi yakni Rp 25 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/08/2024).

4. Fokus pada arah industri bawah

Industrialisasi akan menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun anggaran yang disiapkan dikurangi.

Prabowo Subianto yang mencalonkan diri sebagai calon presiden, pada Rabu (25/10/2023) membeberkan 8 komoditas prioritas hilir dari total 21 komoditas program hilirisasi yang akan dipilih menjadi presiden pada tahun 2024.

Dijelaskannya, delapan komoditas prioritas tersebut adalah mineral, batu bara, minyak bumi, gas alam, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. “Kita sudah membuat peta atau pohon industri dari 21 komoditas strategis dunia,” ujarnya, Rabu (8/11/2023) di Jakarta.

Beberapa poros industri dan turunannya yang telah diproduksi antara lain poros industri nikel, bauksit, timah, minyak bumi, gas alam, dan rumput laut.

Dengan adanya pohon-pohon industri dan turunannya ini, Indonesia bisa lebih fokus untuk menjadi lebih maju dan sejahtera. “Dengan adanya program perampingan dan pembenahan organisasi, kami optimistis dapat melangkah menuju Indonesia yang sejahtera.”

Selain itu, komoditas prioritas tersebut juga diyakini dapat memberikan tambahan penerimaan negara di masa depan. “Ini berdampak sangat baik bagi semua orang, terutama pendapatan negara,” ujarnya.

Prabowo mengungkapkan, kebutuhan investasi pada sektor minerba sebesar US$431,8 miliar, sektor migas sebesar US$68,1 miliar, kemudian sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan membutuhkan investasi sebesar US$45,4 miliar. 

Secara total, seluruh investasi yang dibutuhkan pada tahun 2040 berjumlah USD 545,3 miliar.

5. Perombakan lift box IHSG membawa rekor baru, tapi jangan sombong

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru atau mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Katalis positif IHSG yang ditutup menguat di level 7.466,83 pada perdagangan awal pekan Senin (19/08/2024) bertepatan dengan adanya perombakan kabinet.

Tertinggi IHSG sebelumnya dicapai pada penutupan perdagangan pekan lalu Rabu (14/08/2024) dengan terkonsolidasi ke 7.436.039. Posisi tersebut melampaui rekor 14 Maret 2024 sebesar 7.433.315.

318 saham menguat, 276 melemah, dan 207 saham stagnan. Kapitalisasi pasarnya meningkat menjadi Rp 12,691 triliun.

Sementara itu, indeks BEI sektor energi ditutup di zona merah bertepatan dengan peralihan jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dari Arifin Tasrif ke Bahlil Lahadalia.

IDX Energy turun 0,32 poin atau 0,06% menjadi 2.563,36, bersama dengan IDX Healthcare yang turun 0,45%, dan IDX Infrastructure yang turun 0,44% di akhir perdagangan.

Sebaliknya, indeks IDX Consumer Cyclicals justru terlihat menguat dengan penguatan sebesar 3,3%. Jalur hijau juga diikuti oleh BEI Industri yang terapresiasi 1,18%.

Jika ditilik lebih dalam, pelemahan IDX Energy terbebani oleh koreksi harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) naik 2,25% menjadi Rp 1.305, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) -0,61% menjadi Rp 3.260 dan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang turun 0,99% ke Rp 1.500 per saham.

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel