Bisnis.com, JAKARTA – Setelah uji terbang dan pendaratan diumumkan rampung, bandara utama nasional (IKN) Pulau Dewata mulai dilirik wisatawan asing. Baru-baru ini Jepang menyatakan minatnya terhadap peluang kerja sama dan investasi di bandara IKN dan Balikpapan.
Outlook Jepang merupakan satu dari lima berita pilihan yang terangkum dalam 5 berita terbaik edisi Sabtu (10/05/2024) Bisnisindonesia.id. Berikut detailnya.
1. Melihat Jepang di Bandara IKN
Menteri Pariwisata Budi Karya Sumadi mengetahui nikmatnya Negeri Matahari Terbit itu, yang bersama Airport Advisor Jepang bertemu dengan Menteri Pembangunan dan Pariwisata asal Jepang.
Dalam situs Budi Karya disebutkan telah dilakukan pertemuan dengan perwakilan Kementerian Pertanahan dan Pengembangan Pariwisata Jepang serta Konsultan Bandara Jepang untuk membahas peluang kerja sama dan investasi di Bandara Balikpapan Jepang dan IKN Nusantara.
“Kami membahas peluang kerja sama dan investasi di Bandara Balikpapan dan Bandara IKN Nusantara,” tulis Budi Karya.
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, pertemuan dengan pihak Jepang tersebut merupakan pembahasan awal dan penjajakan kerja sama. “Diskusi dan investigasi sedang berjalan, tidak ada lagi yang bisa diungkap ke masyarakat,” jelas Adita.
Awalnya banyak perusahaan Jepang yang tertarik membangun dan mengoperasikan beberapa bandara di Indonesia. Salah satu bandara yang diincar pebisnis Jepang adalah Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan di Balikpapan.
2. Saat yang tepat untuk menimbun saham BUMN
Indeks saham terpilih BUMN atau IDX BUMN20 menghadapi tekanan akibat meningkatnya minat investor terhadap pasar saham China dan menurunnya minat. Para pembuat pasar dapat mengambil keuntungan dari hal ini dengan menunggu pergerakan ke atas.
Pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (10 April 2024), indeks BUMN melemah 0,66% menjadi 399,01. Harganya turun 2,09% untuk minggu ini.
Menurut Miftahul Khaer dari kelompok riset Kiwoom Securities, jatuhnya saham bank dalam beberapa pekan terakhir disebabkan oleh banyaknya uang asing, yang disebabkan oleh reaksi investor asing terhadap pengumuman insentif pemerintah China.
“Mereka juga melihat para pelaku pasar menghasilkan lebih banyak uang di reksa dana, yang sebelumnya meningkat karena penurunan suku bunga oleh BI dan The Fed. . “Dua hal itulah yang menjadi penyebab utama penurunan penjualan yang besar,” ujarnya kepada perusahaan.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan, dari sisi domestik, kenaikan utang pada Agustus 2024 juga menghadapi krisis.
Namun ada harapan bahwa Nafan memiliki peluang untuk meningkatkan utangnya dalam beberapa bulan ke depan di bawah kebijakan deleveraging bank sentral Indonesia yang lebih cepat dari pedoman.
3. 8 perusahaan asuransi dalam pengawasan khusus
Pihak berwenang memperkuat pengawasan terhadap industri asuransi Indonesia untuk memastikan kesehatan keuangan perusahaan. Hingga akhir September 2024, ada delapan perusahaan asuransi dan reasuransi yang berada dalam pengawasan khusus.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2022, ketika 12 perusahaan asuransi dan reasuransi berada dalam pengawasan khusus.
Direktur Jenderal Pengawasan Asuransi, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono menegaskan, OJK terus melakukan pengawasan yang kuat terhadap perusahaan-perusahaan di bidang pengawasan khusus ini.
Sesuai dengan komitmen OJK untuk sekaligus menangani permasalahan terkini dan perkembangan usaha ke depan, maka bagi perusahaan asuransi/reasuransi dalam keadaan khusus, OJK melakukan pengawasan aktif untuk memastikan perusahaan mampu menghilangkan penyebab terjadinya keadaan pengawasan khusus. ,” kata Ogi.
Ogi menjelaskan, pemeriksaan khusus ini dilakukan karena adanya indikasi perusahaan asuransi tidak dapat memenuhi ketentuan mengenai modal risiko (RBC) dan jumlah minimum setoran yang ditetapkan OJK. RBC merupakan ukuran penting yang menunjukkan kemampuan modal suatu perusahaan asuransi dalam mengcover risiko yang dihadapinya.
4. Kekuatan Baru Indonesia Setelah Menunda Undang-Undang Anti Deforestasi (EUDR)
Tindakan Komisi Eropa yang menunda penerapan Undang-Undang Anti-Deforestasi atau EU Deforestation Regulation (EUDR) menjadi angin segar bagi industri pertanian di Tanah Air untuk terus melanjutkan penerapan undang-undang tersebut dan memperjuangkan manfaat yang sama. dari peraturan ini.
Undang-undang anti deforestasi sebenarnya akan mulai berlaku pada 30 Desember 2024. Dalam peraturan tersebut, Komisi Eropa mewajibkan perusahaan pengimpor untuk menunjukkan bahwa rantai pasokan mereka tidak menyebabkan hilangnya hutan di seluruh dunia, atau menghadapi denda yang besar.
Beberapa produk yang diincar adalah kedelai, daging sapi, kakao, kopi, kelapa sawit, kayu, kulit dan turunannya. Namun kebijakan ini mungkin mulai berlaku pada 30 Desember 2025.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menyambut baik pengumuman penundaan EUDR. Kami percaya bahwa langkah ini akan memberikan waktu bagi industri untuk mengadopsi langkah-langkah terbaru demi kepentingan kedua belah pihak EUDR.
“Prinsipnya Gapki akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan terus berusaha memastikan produk kita yang diekspor ke Uni Eropa mematuhi aturan EUDR. 1 tahun ini akan terus kita gunakan untuk mempersiapkan hal tersebut,” ujarnya.
Di tahun mendatang, Gapki bertekad untuk terus memberikan opini terhadap isu-isu yang serius atau ilegal di Indonesia. Strategi ini digunakan agar benua biru menerima berbagai tantangan dari perusahaan, termasuk dari Indonesia.
5. Fokus Chandra Asri (TPIA) setelah akuisisi Shell Energy di Singapura
Anak perusahaan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk, telah mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park (SECP) di Singapura bersama dengan Glencore plc. Konsorsium menandatangani perjanjian jual beli dengan Shell Singapore Pte. Ltd. untuk memiliki semua kekuasaan SECP. Proses ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.
Direktur dan CEO Chandra Asri Group Erwin Ciputra mengatakan akuisisi ini sejalan dengan strategi pertumbuhan Chandra Asri Group untuk memperluas bisnis energi, medis, dan infrastrukturnya secara global tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
“Chandra Asri Group berkomitmen menjadi mitra pertumbuhan Indonesia. Langkah strategis akuisisi dana SECP ini merupakan salah satu kontribusi kami terhadap pengembangan bisnis lokal dan perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan bisnis ini bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan ketahanan energi dan memenuhi permintaan obat-obatan yang terus meningkat. Dengan mengakuisisi salah satu fasilitas dan pusat perdagangan minyak terbesar di dunia, perusahaan akan menyediakan produk minyak bumi, termasuk bensin, bahan bakar jet, minyak gas, dan bitumen, untuk mendukung berbagai perusahaan di Indonesia.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA