Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya anggaran keamanan masyarakat (perlinsos) menimbulkan kekhawatiran terhadap inflasi dan meningkatnya utang.
Jaminan sosial yang jauh lebih tinggi dibandingkan epidemi sebesar Rp 498 triliun pada tahun 2020, dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat agar mesin pertumbuhan ekonomi tetap berjalan.
Selain itu, diperlukan anggaran yang lebih besar agar lebih selaras dengan visi dan misi pemerintahan baru. Maklum, Prabowo-Gibran menjanjikan program sosial baru seperti makan siang gratis.
Selain soal keamanan masyarakat di era Prabowo, banyak informasi yang dihimpun redaksi BisnisIndonesia.id pada Rabu (22 Mei 2024). Diantaranya adalah:
1. Anggaran Sosial Era Prabowo Penuh Resiko Ada risiko yang harus diwaspadai, misalnya saja terpuruknya perekonomian yang menurut dokumen KEM-PPKF merupakan rincian penyusunan APBN dan APBN. (APBN) tahun anggaran 2025 – ditetapkan sebesar 2,45% – 2,82%.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DDR) mengatakan anggaran yang akan dikelola pemerintahan baru pimpinan Prabowo-Gibran sudah ditulis sebelum Indonesia berdiri.
Dikatakannya, hal tersebut merupakan upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antar wilayah, termasuk menyediakan perumahan yang terjangkau, mendukung petani sejahtera dan nelayan sejahtera, serta mempercepat desa mandiri.
2. Osadekha Pertamina selesaikan misi ‘Bring the Barrel Home’ PT Pertamina (Persero) terus berupaya memperkuat ketahanan energi negara dengan melakukan upaya besar dan agresif dalam mencari cadangan minyak dan gas yang besar, tidak hanya di pedesaan tetapi juga di tingkat lokal. potensi yang ada di luar sana.
Meski tak selalu berhasil, perusahaan migas pelat merah melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya keras mencari cadangan migas, termasuk dengan metode pengeboran yang intensif dan menuntut, baik di wilayah darat maupun lepas pantai. laut dan negara lain untuk meningkatkan energi dalam negeri.
Di tempat lain, Pertamina terus memperkuat kapasitasnya dengan mengakuisisi beberapa proyek minyak potensial di negara lain. Kehadiran Pertamina di luar negeri diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Tanah Air, karena hasil produksinya akan diimpor ke Indonesia untuk diolah di kilang Pertamina.
3. Apa yang dilakukan pemerintah untuk membangun air bersih Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memaparkan 113 proyek air bersih pada Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Nilai 113 proyek mencapai $9,4 miliar atau 150,57 triliun berdasarkan 16,019 bursa.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek-proyek tersebut merupakan daftar hal yang bisa dilakukan melalui dana bersama di luar anggaran pemerintah.
4. Ketika biaya kuliah meningkat, bank-bank besar tertarik pada pinjaman mahasiswa.
Kantor Jasa Keuangan atau OJK mendorong bank membuka pinjaman mahasiswa dengan suku bunga lebih rendah. Hal ini dikatakan mengingat pentingnya sektor keuangan ini.
Seperti diketahui, besarnya kenaikan Uang Kuliah Seragam (UTF) di beberapa perguruan tinggi negeri atau PTN masih menimbulkan kekhawatiran di tengah protes di kalangan mahasiswa.
5. Jalan bengkok BRIS menarik investor Kementerian BUMN terus berupaya menarik investor PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRS) atau BSI. Berbagai presentasi telah dilakukan, namun belum diketahui siapa donatur untuk BSI.
Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir khawatir BSI tidak akan menerima pendanaan hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024.
Erick mengatakan, pencarian investor di BSI merupakan salah satu dari 88 proyek Kementerian BUMN yang ditargetkan selesai pada Oktober 2024.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel