Bisnis, JAKARTA – Pemegang Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menyambut baik Djarum Group untuk berkolaborasi mengembangkan kawasan industri melalui penyertaan modal di PT Suryabuat Swadaya (SCS). Langkah ini membuat prospek pengembangan bisnis SSIA menjadi lebih baik.

Grup Djarum merupakan salah satu konglomerat tersukses di Indonesia. Kelompok ini menguasai beberapa perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

Kinerja bisnis grup yang sangat baik ini membuat pemiliknya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, tetap menjadi orang terkaya di Indonesia.

Masuknya Grup Djarum ke bisnis SSIA tentu menjadi angin segar bagi perjalanan bisnis perseroan. Kerja sama ini dicapai melalui kesepakatan pelepasan sebagian kepemilikan saham SCS kepada PT Puri Bumi Lestari (PBL). PBL merupakan afiliasi dari PT Anarawata Puspa Utama (APU), entitas Grup Djarum.

Sebaliknya, PT Freeport Indonesia (PTFI) segera berharap bisa menggarap tambang Grasberg di Papua hingga tahun 2061. Langkah demi langkah telah dilalui dan satu per satu permasalahan yang menjadi perhatian perusahaan juga telah teratasi.

Pemerintah pun membuka jalan seluas-luasnya bagi perusahaan asal Amerika Serikat untuk mengajukan langsung perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Batubara, PTFI dapat mengajukan perpanjangan kuasa pertambangan dalam waktu dekat, dengan batas waktu. setidaknya satu tahun sebelum akhir operasi produksi.

Sejalan dengan itu, PTFI telah menyelesaikan pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga Manyar, di Kawasan Industri dan Pelabuhan Java Integrated (JIIPE) Gresik, Jawa Timur sesuai target waktu.

Kedua kutipan berita ini dipilih dari Bisnisindonesia.id yang dijelaskan secara analitis dan mendalam. Di bawah ini adalah pilihan berita selengkapnya.

1. Babak Baru Bisnis Kawasan Industri SSIA dengan Djarum Group

Sebelumnya, pada tanggal 13 Mei 2024, SSIA dan APU telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat untuk anak perusahaan SCS.

Namun terdapat Update Perjanjian dan Adendum Perjanjian Jual Beli Saham, serta Akuisisi Saham Baru yang ditandatangani oleh SSIA, APU, SCS, dan PBL pada tanggal 20 Mei 2024. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh hak dan hak APU . Kewajiban berdasarkan Perjanjian Jual Beli Bersyarat dialihkan kepada PBL.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST) SSIA, Jumat (21/6/2024) menyetujui pengalihan 36,5% saham SCS ke PBL. SCS sendiri merupakan anak perusahaan SSIA yang mengelola bisnis kawasan industri.

SSIA menandatangani Akta Penjualan Saham dan Akta Keputusan Pemegang Saham SCS dalam rangka penerbitan saham baru senilai Rp 3,1 triliun kepada PBL.

2. Enam Strategi Memanfaatkan Daya Saing Tuna di Pasar Dunia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan daya saing produk tuna. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas hasil perikanan dan meningkatkan nilai tambah hasil perikanan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Nilai ekspor ikan tuna Indonesia meningkat setiap tahunnya.

Ekspor tuna Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$927,13 juta. Selama 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan adalah 6,1%, dan tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Timur Tengah, dan Uni Eropa.

Fillet dengan kontribusi sebesar 39,4% merupakan yang terbesar terhadap ekspor ikan tuna, sea bass, dan tuna Indonesia, disusul tuna kemasan kedap udara 28,7%, tuna kemasan tidak kedap udara 7,4%.

3. Kronologi Doxing yang Dilakukan Jurnalis Bisnis Indonesia yang Berakhir dengan Permintaan Maaf dari Sang Pencipta

Jurnalis Bisnis Indonesia Ni Luh Angela pernah di-bully atau dimarahi setelah ia menulis berita terkait impor beberapa komoditas dari Israel. Kasus tersebut diakhiri dengan permintaan maaf yang diposting salah satu pengguna Instagram ke akun @greschinov.

Situasi ini bermula saat Anggela menulis artikel berita berjudul Peningkatan Impor Indonesia dari Israel, Peningkatannya Capai 1,204%. Laporan ini akan tayang di Bisnis.com pada Kamis 20 Juni 2024 pukul 06:05 WIB.

Lima hari kemudian atau Selasa (25/6/2024), pembuat akun @greschinov mengirimkan lima konten dalam satu unggahan sebagai tanggapan atas kabar tersebut. Pertama, pelaku memaparkan headline berita Bisnis.com dan menanyakan kebenaran isi beritanya.

Ia mengatakan, berita yang ditulis Anggela menunjukkan data impor Mei 2024. Padahal, kata dia, laporan terakhir dari bps.go.id/id/exim hanya menampilkan data impor hingga April 2024.

Pada slide terakhir, @greschinov menampilkan gambar seorang jurnalis ekonomi dari LinkedIn dan menuduh data yang digunakan tidak valid.

“Ini akun LinkedIn penulis berita. Silakan keluar dan jelaskan, dari mana Anda mendapatkan datanya? Nama BPS!” tulis itu.

4. E-Commerce & Fintech Masih Menarik bagi Bank Digital

Pengembangan ekosistem dengan menarik e-commerce hingga financial technology atau fintech masih menjadi daya tarik bank digital di tengah ketatnya persaingan bisnis.

Dalam hal ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menciptakan bank digital baru. (BBNI) yakni Hibank yang dahulu bernama Bank Mayora juga melakukan strategi yang sama seperti Head of Digital Products Hibank Ditto Prabowo Widigdo. BNI resmi mengakuisisi Banc Mayora pada 18 Mei 2021 lalu mengubahnya menjadi bank digital.

“Saat ini Hibank sedang fokus menciptakan produk-produk yang relevan dengan visi dan misinya sebagai bank UMKM digital dan komunitas,” kata Ditto saat peluncuran Laporan Kajian Barometer Usaha Kecil, Kamis (27/6/2024).

Seiring berjalannya waktu, Hibank akan mengembangkan ekosistem yang didukung oleh BNI sebagai pemegang saham. “Kami sedang menjajaki kemitraan, karena kami membutuhkan bantuan dari e-commerce dan juga fintech,” kata Ditto.

Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan Hibank mempunyai misi menjadi bank yang memberdayakan ekosistem UMKM di Indonesia melalui pendekatan pilihan masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat mendorong Hibank mencapai kinerja berkelanjutan untuk memaksimalkan nilai investasi bagi investor.

5. Jalan Perpanjangan Kontrak Tambang Freeport

Meski belum beroperasi, karena smelter kedua PTFI akan memasuki tahap uji produksi (commissioning) hingga Agustus mendatang, peresmian operasional pabrik pada hari ini, Kamis (27/6/2024), bisa menjadi bukti perseroan. keseriusan dalam memberikan nilai tambah bagi Indonesia dari sisi hilir.

Tak heran jika pemerintah secara tidak langsung memberikan sinyal positif kepada Freeport untuk mendapat IUPK hingga tahun 2061, meski belum ada keputusan akhir terkait perpanjangan Kontrak Karya (KK) perusahaan yang berakhir pada tahun 2041 tersebut.

Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bahkan blak-blakan meyakinkan PTFI akan mengakuisisi IUPK, menyusul operasi peleburan tembaga baru yang dilakukan perseroan.

Menurut Bahlil, dengan beroperasinya smelter kedua Freeport di Gresik, maka perseroan telah memenuhi janjinya dalam perjanjian perpanjangan IUPK yang ditandatangani pada 2018. “Atas dasar itu, kemarin saya ikut serta dalam tim perundingan [kontrak] Freeport dengan Menteri ESDM. Sumber Daya Mineral “Saya kira agak tidak adil jika tidak memberikan perpanjangan tambahan [izin pertambangan kepada Freeport] karena kita sudah membangun smelter di Gresik,” kata Bahlil saat peresmian pengoperasian smelter di Gresik, Kamis (27). /6/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel