Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan baru yang dipimpin Probov Subianto diperkirakan akan mengambil kebijakan fiskal yang lebih moderat serta serangkaian kebijakan populis. Meskipun terdapat berbagai pembatasan belanja baru, terdapat peringatan bahwa defisit Dana Asuransi Nasional masih ada.

Berita defisit APBN tahun 2025 menjadi salah satu berita yang dimuat redaksi BisnisIndonesia.id hari ini, Rabu (8/5/2024). Selain berita tersebut, redaksi BisnisIndonesia.id juga menghadirkan berita menarik lainnya

Berikut highlight 5 berita teratas Bisnisindonesia.id hari ini:

1. Saya ingin mendukung defisit APBN 2025

Banyak lembaga internasional memperkirakan bahwa arah kebijakan fiskal pasca rencana kebijakan belanja pemerintah yang baru akan lebih liberal dan lebih konsisten dengan berbagai rencana populis. Akibatnya, defisit anggaran diperkirakan akan semakin besar pada tahun pertama rezim baru.

IMF dan OECD memperkirakan defisit anggaran tahun depan – APBN pemerintahan baru – akan lebih longgar dan lebih patuh karena terdapat lebih banyak rencana populis. Defisit anggaran diperkirakan mencapai 2,7% dari PDB, yang disebabkan oleh program bantuan sosial seperti makan siang gratis, biaya yang terkait dengan pembentukan badan-badan baru (yaitu Badan Pendapatan Nasional dan Badan Makan Siang Gratis) (anggaran yang tidak terkait dengan C/L ).

Tahun ini, defisit anggaran APBN mengalami peningkatan. Awalnya, defisit Treasury pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 2,2% PDB. Namun, karena alasan kesejahteraan, defisit diperkirakan sebesar 2,8% PDB.

Dalam RKP 2025, target defisit adalah 2,4%-2,8% karena pemerintah memperkirakan belanja meningkat. Defisit tersebut lebih tinggi dibandingkan APBN 2023 yang hanya sebesar 1,6% terhadap PDB.

2. Meski mengawali tahun dengan lemah, saham UNTR masih diminati

Kinerja keuangan emiten alat berat Grup Astra, PT United Tractors Tbk, melemah di awal tahun. Meski begitu, hal tersebut tidak menghentikan sebagian besar analis untuk terus memberikan rekomendasi beli pada saham UNTR.

Pada kuartal I tahun 2024, UNTR melaporkan laba bersih sebesar Rp32,4 triliun, turun 7% dari Rp34,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh melemahnya kinerja sektor peralatan konstruksi dan pertambangan batu bara.

Ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs, UNTR harus menerima penurunan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp4,5 triliun dari Rp5,3 triliun pada kuartal I-2023.

Perlambatan lini bisnis mesin konstruksi didorong oleh penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 37% menjadi 1.126 unit dari 1.791 unit pada tahun lalu. Meski demikian, Komatsu masih memimpin pasar alat berat nasional dengan pangsa 29%.

Perlambatan bisnis mesin konstruksi disebabkan oleh menurunnya permintaan, khususnya dari industri pertambangan. Total pendapatan unit usaha mesin konstruksi turun 22% menjadi Rp 8,3 triliun dibandingkan Rp 10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

3. Masalah Pelabuhan Melak terulang kembali

Menjelang mudik Idul Fitri 2024, kemacetan panjang di Pelabuhan Merak Bandan langsung menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Minta pemerintah melakukan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Salah satu momen penentu gelombang balik tahun ini adalah kemacetan panjang di pelabuhan Melak. Penumpang tujuan Bakauheni, Lampung, setidaknya sudah dua hari berkumpul di Pelabuhan Merak.

Salah satu penyebab kejadian ini adalah penumpang mengantri tanpa tiket. Namun, pemerintah mulai melihat adanya masalah dalam transisi ini.

“Jadi yang terpenting adalah Merak-Bakauheni. Jumlah pelabuhannya harus ditambah dan kedua kapalnya harus lebih besar dan cepat agar kapasitasnya lebih baik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai mengikuti peninjauan terbatas. Mudik Lebaran 2024 akan digelar pada Senin (5 Juni 2024) di Istana Merdeka.

Ia mengusulkan penerapan sistem penyuluhan pada hari-hari tertentu, terutama saat kemacetan parah. Ia melihat, kepadatan di arus balik disebabkan banyaknya masyarakat yang tidak memiliki tiket namun masih mengantri di pelabuhan.

4. Persaingan Keuntungan Bank Kuartal I 2024, Siapa Pemenangnya?

Meski penuh tantangan, beberapa bank membukukan pertumbuhan laba pada kuartal I-2024.

Trioksa Siahan, Wakil Presiden Senior Lembaga Pengembangan Bank Indonesia (LPPI), mengatakan pada awal tahun ini, beberapa bank masih menunjukkan momentum pertumbuhan meski tidak semulus tahun lalu.

“Perbankan menghadapi permasalahan seperti restrukturisasi kredit yang dilonggarkan, tidak diperpanjang, depresiasi rupee, kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang belum membaik sepenuhnya,” ujarnya kepada Majalah Bisnis, Selasa (5 Juli 2024). .

Misalnya, bank besar atau kelompok perbankan dengan modal dasar (KBMI) IV mengalami sedikit peningkatan laba. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI mengumumkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 1,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pertumbuhan laba Bank Mandiri pada triwulan I 2024 melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kenaikan laba sebesar 25,2% year-on-year. Sejumlah masalah mempengaruhi pendapatan awal tahun ini.

“Dampak perekonomian global terhadap produktivitas, dimana sektor perbankan cukup stabil, padahal kondisi likuiditas pasar saat ini sedang sulit dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor tertundanya penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang berdampak pada penurunan produktivitas. dinamika pasar keuangan dalam negeri”, ujarnya saat meninjau kegiatan Bank Mandiri bulan lalu (30 April 2024).

5. Sinyal leverage yang kuat dari emiten komoditas CPO

Katalis positif datang dari kinerja emiten minyak sawit atau minyak sawit mentah, termasuk penguatan harga di sektor tersebut dan kinerja emiten.

Komoditas minyak sawit mentah berjangka menguat, dengan kontrak Juli 2024 di Bursa Malaysia Derivatives naik 19 poin menjadi RM3.863 per ton pada perdagangan Senin (5 Juni 2024).

Kontrak berjangka minyak sawit mentah Malaysia Derivatives Exchange ditutup lebih tinggi pada Senin (6/5), seperti dikutip Bernama. Pedagang tersebut mengatakan pertumbuhan tersebut mengikuti pertumbuhan di pasar Tiongkok, yang dibuka kembali setelah libur Hari Buruh minggu lalu.

Anilkumar Bagani, kepala penelitian komoditas di Sunvin Group di Mumbai, mengatakan harga kedelai berjangka di Dalian Commodity Exchange sebagian besar lebih tinggi.

Selain itu, minyak kedelai berjangka Chicago Board of Trade (CBOT) juga lebih tinggi selama sesi Asia, dengan pelemahan ringgit terhadap dolar memberikan dukungan bagi pasar berjangka minyak sawit mentah lokal.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel