Bisnis.com, JAKARTA – PT Tokopedia melakukan PHK hari ini (PHK). Menurut sumber bisnis, jumlah karyawan yang terkena dampak mencapai ratusan. 

Sumber bisnis, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan Tokopedia sedang membuka lowongan di Townhall pagi ini. Setelah TikTok menjadi pengelola perusahaan, Tokopedia memutuskan untuk mengurangi kepemilikan sahamnya menjadi 75%.  

Sumber bisnis mengatakan pada Jumat (14/6/2024): “Setelah merger, jumlah karyawan akan menjadi 450 dari 5.100. 

Dahulu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyinggung tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan e-commerce Indonesia milik ByteDance, TikTok – Tokopedia. GoTo meneruskan keputusan tersebut ke Tokopedia yang kini dimiliki oleh TikTok, anak perusahaan ByteDance. 

Dalam surat kabar, CEO GoTo R A Koesoemahadiani mengklarifikasi kabar gelombang PHK karyawan Tokopedia mulai Juni 2024. 

Mengingat GESO merupakan pemegang saham dan bukan pengendali minoritas, Koesemahadiani mengatakan PT Tokopedia terus mengkaji efektivitas organisasinya (seperti perusahaan lainnya). 

Segala keputusan yang diambil PT Tokopedia sepenuhnya ditentukan oleh manajemen PT Tokopedia, kata Koesoemahadiani dalam surat yang dikutip, Kamis (13/06/2024).

Koesoemahadiani menambahkan, sebagai pemegang saham minoritas pengendali GoTo, ia yakin manajemen PT Tokopedia dapat mengambil keputusan berdasarkan prinsip kehati-hatian, dengan mempertimbangkan perbedaan pendapat untuk memastikan hasil terbaik bagi PT Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan. 

Koesoemahadiani tak membantah atau membenarkan kabar PHK tersebut. Namun GoTo menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar terkait dengan penangguhan hampir 80% layanan Tokopedia dan dampaknya terhadap operasional, syarat dan ketentuan, dll. 

“Sepengetahuan GOTO, sebagai pemegang saham minoritas yang mengendalikan PT Tokopedia, pihaknya tidak berencana meninggalkan hampir 80% layanan Tokopedia,” kata Koesoemahadiani.

Sementara itu, sumber anonim Bloomberg melaporkan pada Rabu (6/12/2024) bahwa ByteDance akan mengurangi staf di tim e-commerce-nya, termasuk periklanan dan operasional, serta menghilangkan fungsi-fungsi yang tidak diperlukan. Pembahasannya belum dipublikasikan. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel