Bisnis.com, JAKARTA — Menara pemancar Djarum Group PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) menyebutkan Sinarmas Group telah menyelesaikan akuisisi 90,11 persen saham emiten PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Akuisisi tersebut senilai Rp 3,42 triliun.
Akuisisi IBS dilakukan TOWR melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo melalui badan usahanya PT iForte Solusi Infotek (iForte).
Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Bapak Adam Giffari dalam keterangan resminya mengatakan, pengambilalihan tersebut dilakukan melalui proses penawaran yang dipimpin oleh pihak penjual. Penutupan transaksi ini selesai pada hari ini, Senin (1/7/2024).
Adam menjelaskan, kesepakatan tersebut semakin memperkuat posisi anak perusahaan TOWR, Protelindo, sebagai perusahaan infrastruktur digital independen terbesar di Indonesia melalui peningkatan kepemilikan menara telekomunikasi.
Dengan akuisisi ini, kepemilikan menara Protelindo akan melebihi 34.300 menara, dimana sekitar 58.000 diantaranya disewakan, dan mencakup 170.000 km jaringan serat optik.
Menurutnya, infrastruktur ini siap mendukung bisnis Fiber to the Tower (FTTT) dengan lebih dari 205.000 kilometer fiber yang menghasilkan pendapatan, menghubungkan lebih dari 4.500 pelanggan korporat dan Fiber to the Home (FTTH) dengan lebih dari 1,1 juta pelanggan domestik. berlalu.
Transaksi ini diharapkan menghasilkan tambahan EBITDA lebih dari Rp 700 miliar, kata Adam dalam keterangan resminya, Senin (1/7/2024).
Ia menambahkan, nilai perolehan saham IBST sebesar Rp 2.813 per saham dengan total nilai transaksi sekitar Rp 3,42 triliun untuk 90,11 persen saham IBST. Setelah transaksi selesai, iForte akan meluncurkan penawaran tender wajib.
Bapak Ferdinandus Aming Santoso, CEO Protelindo Group, mengatakan transaksi ini merupakan langkah strategis bagi Protelindo Group untuk terus meningkatkan efisiensi operasional grup dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
“Dari sisi bisnis konektivitas menara pelengkap, FTTT, FTTH dan IBST, kami berharap dapat menciptakan sinergi yang signifikan seperti keberhasilan kami sebelumnya dalam mengintegrasikan iForte, KIN dan STP,” kata Aming.
Aming menambahkan, pihaknya ingin memperkuat kemitraan dengan Smartfren melalui perjanjian sewa baru menara IBST dan FTTT selama 10 tahun, serta komitmen Smartfren untuk tambahan aktivitas kolokasi dan FTTT di masa mendatang.
Redpeak Advisers, salah satu penasihat infrastruktur digital terkemuka di kawasan ini dan sudah lama menjadi penasihat Protelindo, bertindak sebagai penasihat keuangan Protelindo dalam transaksi tersebut.
Makes & Partners bertindak sebagai penasihat hukum Protelindo sehubungan dengan transaksi tersebut.
—————————-
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel