Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong partisipasi pemerintah daerah lebih lanjut dalam penyelenggaraan layanan angkutan bus dengan membeli service plan (BTS).
Budi Karya berharap Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (BTS) tidak hanya menjadi program pemerintah pusat, tapi juga menjadi program pemerintah daerah.
Layanan BTS merupakan skema pemberian subsidi berupa pembelian jasa dari perusahaan angkutan umum, penyediaan angkutan penumpang umum di perkotaan kepada masyarakat. Layanan ini diberikan kepada operator oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang pada akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Oleh karena itu saya mendorong dan menghimbau kepada pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan bus BTS ini, jelas Budi Karya dalam keterangan resminya, Senin (15/7/2024).
Budi Karya mengatakan, saat ini ada 11 kota yang mengalokasikan APBD untuk layanan BTS, yakni Padang, Pekanbaru, Gorontalo, Batam, Tangerang, Semarang, Surabaya, Bali, Surakarta, Jambi, dan Banjarmasin.
Budi juga mengapresiasi kota-kota yang mulai mendanai atau membayar BTS dengan APBD sendiri. Dia mencontohkan, Padang dan Surakarta melakukannya meski tidak memiliki APBD tinggi.
“Mereka memahami bahwa APBD harus dilibatkan. Hal ini penting untuk koneksi yang lebih baik dengan transportasi umum. “Yang kami lakukan saat ini adalah insentif atau percontohan agar antarmoda bisa berjalan dan masyarakat terlayani dengan baik,” kata Budi.
Ia berharap kedepannya akan lebih banyak lagi pemerintah daerah yang mengambil langkah serupa. Ia pun yakin beberapa daerah seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang bisa mengalokasikan sebagian APBD untuk program BTS.
Sementara Kementerian Perhubungan mendirikan layanan Biskita Trans Depok dengan rute yang terintegrasi dengan stasiun LRT Harjamukti. Bus pengumpan ini akan beroperasi secara gratis selama enam bulan ke depan.
Budi mengatakan Biskita Trans Depok merupakan kegiatan Pembelian Jasa (BTS) yang didanai Kementerian Perhubungan Kota Depok. Sedangkan pembangunan bus feeder Biskita Trans Depok memakan biaya Rp11 miliar untuk koridor pertama.
Budi mengatakan, masyarakat bisa menikmati feeder bus secara gratis selama enam bulan pertama. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan massal kota, mengurangi tingkat polusi udara, dan menghindari kemacetan lalu lintas.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel