Bisnis.com, Jakarta – Baru-baru ini viral kabar bahwa ada 10 juta Gen Z di Indonesia yang tidak dalam pekerjaan, pendidikan dan pelatihan (NEET) atau tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak sedang mengikuti pelatihan. penganggur.

Data tersebut dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan terdapat 9,9 juta remaja usia 15-24 tahun di Indonesia yang produktif dari total 44,47 juta remaja usia 15-24 tahun atau sekitar 22,25 tahun tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. kegiatan. % pada Agustus 2023.

Menurut Vishnu Dharmawan, direktur penjualan JobStreet by SEEK Indonesia, salah satu penyebabnya adalah peluang kerja tidak sesuai dengan keterampilan atau kemampuan para pencari kerja saat ini. 

“Karena saat ini banyak perusahaan yang kesulitan mencari calon pekerja di tengah banyaknya masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan,” kata Wisnu. 

Wisnu berpesan kepada para pencari kerja muda untuk memanfaatkan platform karir sebaik-baiknya agar mereka bisa mendapatkan kesempatan kerja sesuai kemampuan mereka dan tidak hanya terbatas pada perusahaan dalam negeri saja. 

“Karena ada ratusan ribu pekerjaan yang tersedia dan dilamar setiap bulannya. Jadi, bukan karena mereka tidak membutuhkan keterampilan tersebut, namun mereka tidak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka.” benar-benar mencari mereka,” katanya? 

Tips Perekrutan dari Perekrut di Platform Karir

1. Nyatakan kemampuan dan pengalaman Anda dengan jelas

Wisnu mengatakan, platform karier seperti JobStreet saat ini menggunakan AI berupa sistem pelacakan pelamar (ATS) untuk membantu perekrut memilah ratusan atau ribuan lamaran atau resume dari calon pekerja. 

Oleh karena itu, agar CV atau lamaran Anda terfilter oleh AI, harap cantumkan kualifikasi dan pengalaman Anda dengan jelas dan sesuai persyaratan di profil atau CV Anda. 

“Jadi, jika perusahaan yang Anda datangi memiliki kualifikasi atau pengalaman tertentu, jangan lupa untuk menuliskannya di profil atau resume Anda, karena platform ini mendapatkan informasi dari profil kandidat ditampilkan di sana, tentu tidak dibuat-buat. “Kalau tidak punya keahlian, jangan ditaruh di situ,” ujarnya.

2. Buat CV yang singkat dan sederhana

Lalu, mengutip Business Insider, agar resume atau lamaran Anda bisa dibaca oleh AI, buatlah lamaran yang ditulis secara formal, ringkas dan sederhana tanpa ada kekacauan desain. 

Daripada membuat desain unik dengan kolom terpisah, lurus ke atas dan ke bawah, serta urutan kronologis, buatlah dokumen riwayat hidup sederhana.

3. Hindari penggunaan simbol atau tanda hubung

Selanjutnya, hindari penggunaan tanda hubung (-), yang mencegah AI platform pencarian kerja membaca dokumen Anda. 

4. Jangan memberi nama dokumen yang terlalu panjang

Kemudian jangan terlalu panjang judul dokumennya dan usahakan resume Anda kurang dari 1 halaman. Masukkan informasi yang benar-benar diperlukan, seperti poin pengalaman kerja atau keterampilan utama yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Tidak perlu memasukkan informasi yang tidak perlu seperti alamat yang sangat panjang. 

5. Pencarian karyawan baru

Kemudian mencari karyawan baru di platform karir, perusahaan yang baru beriklan kurang dari 24 jam atau yang pelamarnya hanya sedikit, kurang dari 10 orang. 

Namun jika Anda diundang untuk bertemu langsung dengan perusahaannya maka tidak masalah jika Anda ingin menyimpan CV Anda dengan desain yang unik.  

Kunci untuk mendapatkan pekerjaan di platform karier adalah kemampuan untuk masuk ke dalam sistem sejak awal. Jika lulus, Anda dapat mendiskusikan lebih lanjut keahlian dan pengalaman Anda dengan perusahaan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel