Bisnis.com, JAKARTA – Tesla, produsen mobil listrik milik Elon Musk, telah memangkas tenaga kerjanya lebih dari 10 persen di seluruh dunia. Langkah ini diambil perusahaan di tengah tren penurunan angka penjualan, serta sengitnya pertarungan pajak di industri mobil listrik.
Sementara itu, Elon Musk, CEO Tesla, melalui akun X mengatakan, pengurangan karyawan tidak lepas dari reorganisasi dan pengurangan cara kerja perusahaan yang dilakukan perusahaan dari waktu ke waktu.
“Setiap lima tahun sekali, kami harus melakukan reorganisasi dan penataan kembali perusahaan untuk mempersiapkan tahap pertumbuhan selanjutnya,” tulis Elon di akun X, diambil Bisnis.com dari Reuters, Rabu (17/4/2024).
Terkait hal tersebut, lanjutnya, penting bagi Tesla untuk memperhatikan segala hal yang memungkinkan perusahaan menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi.
“Sebagai bagian dari upaya ini, kami melakukan tinjauan komprehensif terhadap organisasi dan terpaksa mengambil keputusan untuk mengurangi tenaga kerja perusahaan lebih dari 10% secara global,” tulis Musk dalam memo perusahaan.
Dalam hal ini, ada beberapa eksekutif senior Tesla yang keluar.
Yakni, Kepala Divisi Pengembangan Baterai Drew Baglino dan Wakil Presiden Kebijakan Publik Rohan Patel telah mengumumkan pengunduran diri mereka.
Sebagai latar belakang, Baglino adalah pemain lama di Tesla dan terdaftar sebagai salah satu dari empat direktur perusahaan yang terdaftar di situs hubungan investor Tesla.
Kurang dari setahun yang lalu, Chief Financial Officer Tesla Zach Kirkhorn meninggalkan perusahaan karena khawatir dengan rencana perusahaan.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel