Bisnis.com, Jakarta – CEO PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Disapa BTN (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu mengungkap alasan masyarakat kesulitan membeli rumah.

Menurut dia, yang menjadi beban masyarakat bukan besaran penyusutannya, melainkan biaya pokok lainnya seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan biaya pemeliharaan tanah dan bangunan (BPHTB).

“Ada pajak dan biaya BPHTB, tidak bisa pakai kredit, harus pakai tunai. Ada juga yang namanya biaya asuransi.” ujarnya kepada wartawan, Selasa (15/10/2024) di BTN Tower, Jakarta Pusat.

Dijelaskannya, persoalan ini dilatarbelakangi oleh rencana penghapusan PPN 11% dan BPHTB 5% yang dicanangkan Kelompok Khusus (Satgas) pemerintahan baru Presiden dan Wakil Presiden tahun 2029-2024, Prabowo. Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah diluncurkan

BTN, yang menurut Nixon diminta melapor ke rapat gugus tugas DPR, juga mengusulkan pemberian insentif kepada masyarakat dalam bentuk premi asuransi.

Lanjutnya: Jadi biaya asuransinya menjadi tanggung jawab pemerintah, kenapa?

Ia menjelaskan, menghilangkan komplikasi tersebut akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membeli rumah. Pasalnya, dengan berkurangnya pembayaran awal terkait, maka besaran pembayaran per tenor akan berkurang.

Meski baru sebatas usulan, Nixon berharap ide tersebut bisa direalisasikan pada pemerintahan mendatang yang menargetkan pembangunan tiga juta rumah bagi masyarakat.

Katanya: Karena ditanya, kita kasih gambaran, salah satu dari 3 juta cara yang dimasukkan adalah sisi permintaan, katanya: Kita harus membantu mengurangi biaya-biaya yang sebelumnya ditanggung masyarakat untuk mendapatkan rumah.

Dalam catatan Bisnis, rencana penghapusan PPN dan BPHTB atas penjualan properti diusung oleh Hashim Jojohadikosumo, adik laki-laki Prabowo yang juga Panglima Angkatan Darat DPR.

Dia mengatakan, Prabowo telah bekerja keras untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satunya dengan memberikan kemudahan hak menetap.

“BPHTB 5% ya, ini yang kita ingin pemerintah hapus. Jadi sekitar 16% [insentif perumahan; tidak ada PPN dan tidak ada BPHTB],” ujarnya, Senin (14/10/2024).

Saat ini, proyek rumah 3 juta merupakan salah satu dari 17 proyek besar yang dijanjikan Prabowo-Gibran pada kampanye presiden 2024.

Secara khusus, sebanyak 1 juta rumah akan dibangun di kawasan pedesaan, 1 juta rumah di perkotaan, dan 1 juta rumah lagi di kawasan pesisir.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel