Bisnis.com, Jakarta – Raksasa teknologi Apple tidak akan membangun pabrik di Indonesia, demikian konfirmasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi mengatakan ketidakmampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan produsen perangkat sulit dilakukan akibat keputusan Apple membatalkan pembangunan pabrik di Indonesia.

“Tidak [untuk membangun pabrik di Indonesia]. “Tax holidaynya besar sekali, permintaannya [Apple] besar sekali,” kata Budi usai pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Kamis (3/10/2024) di Menara Kadin Jakarta.

Budi mengatakan Apple meminta tax holiday selama 50 tahun seperti di Vietnam.

“[Apple] meminta tax holiday selama 50 tahun, [seperti Vietnam],” ujarnya.

Oleh karena itu, Budi mengungkapkan raksasa teknologi Tim Cook tidak mungkin membangun pabrik di Indonesia.

“[Membangun pabrik apel di Indonesia] tidak mungkin,” ujarnya.

Menurut Budi, jika Indonesia memberi lampu hijau kepada Apple untuk memberikan tax holiday, maka perusahaan teknologi asing akan menuntut hal yang sama seperti yang diterima Apple.

“Kalau permintaannya sama dengan negara lain, akan sulit kita penuhi. Nanti yang lain juga akan bertanya, jelasnya.

Menurut catatan bisnis, CEO Apple Tim Cook telah menginvestasikan 1,6 triliun rupiah untuk mendirikan empat Apple Developer Academy di Indonesia yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Batam dan yang terbaru Bali.

Sayangnya, biaya investasi yang dibayarkan Apple lebih rendah dibandingkan di Singapura dan Vietnam. Di Vietnam, investasi yang dibayarkan Tim Cook sebesar US$15,84 miliar atau setara Rp256,22 triliun (dengan kurs Rp16.176 per dolar AS).

Sementara di Singapura, Apple menargetkan investasi sebesar US$250 juta atau sekitar 4 triliun rupiah.

Menteri Budi mengatakan dibandingkan Vietnam, Negeri Naga Biru ini memberikan tax holiday selama 50 tahun kepada apel. “Mau atau tidak? Vietnam sudah menawarkan sedikit insentif kemewahan, tapi semua negara tertarik,” kata Budi saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Jumat (19/04/2024).

Di Vietnam, investasi Apple telah menciptakan sekitar 200.000 lapangan kerja, kata Budi.

Sementara itu, Budi mengatakan pemerintah masih mempertimbangkan insentif bagi Apple untuk berinvestasi di Indonesia.

“Kalau kita memikirkan apa lagi yang harus dilakukan, itu bukan urusan saya, itu urusan Menteri Keuangan, Investasi, dan Industri, karena Vietnam menawarkan [insentif] yang luar biasa, tetapi sebagai negara kita harus mengandalkannya, katanya.

Namun, salah satu negara yang bisa ditandingi Indonesia dalam hal insentif adalah Vietnam, kata Budi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marws) Luhut Binser Panjaitan mengatakan pemerintah siap memberikan insentif jika Apple ingin berinvestasi di Indonesia.

Mengunggah video di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Menko Luhut mengatakan pemerintah menawarkan berbagai insentif, termasuk biaya masuk Apple.

“Itu [Apple] memiliki produk yang tidak dapat kami buat, dan kami harus membuat produk. Jadi mengapa kita mengenakan pajak? “Kalau kita mengenakan pajak barang, akhirnya produknya tidak masuk,” kata Lugut, Kamis (18 April 2024).

Luhut kemudian menjelaskan, dengan aturan yang ada, Indonesia bisa mengikuti insentif yang diberikan India dan Thailand kepada Apple.

“Tetapi jika peraturan itu menghalangi kami, kami benar-benar perlu mengubahnya. Makanya terkadang kami membuat peraturan yang membatasi kami dengan cara yang tidak kompetitif,” tambahnya.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Saluran WA