Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hari ini mengumumkan permintaan investor mencapai Rp 100 triliun pada Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar Selasa (20/8/2024). dalam 3 tahun terakhir.

Deni Ridwan, Kepala Surat Utang Negara, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, mengatakan tingginya minat investor terhadap SUN tercermin dari perkiraan peningkatan pendapatan hingga Rp 104,07 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tawaran masuk investor pada lelang SUN yang digelar 6 Agustus 2024 sebesar Rp66,99 triliun. 

Berdasarkan data DJPPR Kementerian Keuangan, rekor terakhir lelang SUN yang mencapai Rp 100 triliun adalah Rp 116,1 triliun pada 31 Agustus 2021.

“Pertumbuhan ini didorong oleh kondisi perekonomian dalam negeri yang kuat seperti peningkatan Neraca Perdagangan sebesar $0,47 miliar pada Juli 2024 dan defisit APBN sebesar 0,41% PDB pada akhir Juli 2024,” ujarnya. keterangan tertulis, Selasa (20/8/2024).

Selain itu, penguatan Treasury AS selama beberapa hari terakhir dan ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds antara 25-50 basis poin (bps) pada bulan September juga diperkirakan akan mendorong minat SUN.

Pada Selasa (20/8/2024), pemerintah menghimpun dana baru sebesar Rp 27 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Nilai yang diterima sebesar 25,9 persen dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 104,074 triliun. 

Ada dua jenis SUN yang dilelang yakni Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Seri 2 dan Obligasi Negara (ON) Seri 5. 

Secara spesifik, seri SPN yang akan dilelang adalah SPN03241120 (Rilis Baru) dan SPN12250807 (Pembukaan Kembali). Selanjutnya ditampilkan lima set obligasi pemerintah yaitu FR0104 (Reopening), FR0103 (Reopening), FR0098 (Reopening), FR0097 (Reopening), FR0102 (Reopening). 

Selain itu, Deny mengatakan peluncuran SUN baru seri FR0104 bertenor 6 tahun sebagai calon SUN seri skala besar 5 tahun hingga 2025 mendapat sambutan yang sangat positif.

Menurutnya, hal itu tercermin dari jumlah penawaran yang masuk yang mencapai Rp50,59 triliun atau 48,61% dari total penawaran yang diterima dan Rp11,0 triliun atau 40,74% dari pemenang penawaran. Tawaran seri tersebut merupakan tawaran tertinggi pada lelang hari ini.

Tawaran investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat dari Rp10,7 triliun menjadi Rp24,48 triliun pada lelang tersebut.

Deni kemudian melaporkan, sebagian besar penawaran yang diterima SUN dengan tenor 6 tahun adalah Rp 12,42 triliun atau 50,74% dari total penawaran yang diterima investor asing, dan dimenangkan Rp 3,35 triliun atau 12,39%. .

SUN Tenor 6 dan 11 tahun mendominasi minat investor pada lelang SUN hari ini, dengan tawaran untuk kedua lini tersebut mencapai 78,03% dari total penawaran dan 84% dari total penawaran yang diterima.

Dengan meningkatnya minat investor dan membaiknya pasar SBN, maka rata-rata tertimbang imbal hasil (WAY) obligasi pemerintah yang diperoleh pada lelang SUN hari ini masing-masing sebesar 13 dan 22 dibandingkan level WAY pada lelang SUN sebelumnya.

“Dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diterima di pasar sekunder, rencana kebutuhan finansial tahun 2024, dan kondisi kas negara saat ini, maka pemerintah memutuskan untuk membeli Rp 27 triliun dalam lelang SUN,” imbuhnya.

Sesuai kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 3 September 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA