Bisnis.com, JAKARTA – Dunia bulu tangkis kembali kehilangan talenta terbaiknya. Kevin Sanjaya Sukamuljo memutuskan mundur dari pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Terpantau di profil Instagram pribadinya @kevin_sanjaya, pemain kelahiran 1995 itu mengaku keputusan tersebut merupakan langkah besar yang harus diambilnya. 

“Saya juga ingin meminta maaf jika banyak penggemar yang mungkin kecewa dengan keputusan ini. “Ketahuilah bahwa keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah, bisa dikatakan ini adalah salah satu keputusan terpenting dalam hidup saya,” ujarnya dalam laporannya, Kamis (16/5/2024).

Terlebih, Kevin mengaku tetap bersyukur atas kariernya yang luar biasa di dunia bulu tangkis. Mari kita ingatkan Anda bahwa perjalanannya memasuki dunia membelai bulu dimulai saat ia berusia 5 tahun.

Perjalanan berlanjut: ketika berusia 12 tahun, ia pindah lagi dari Banyuwangi ke Kudus untuk mengejar mimpinya menjadi atlet nasional, dan pada tahun 2013, mantan ganda putra nomor satu itu diberi kesempatan bergabung dengan PBSI.

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon pun mengaku senang dengan segala pencapaiannya, meski tak satu pun dari mereka yang berhasil meraih medali baik di Olimpiade maupun Kejuaraan Dunia.

“Tetapi sepertinya masa saya di dunia bulutangkis sudah berakhir. “Saya sudah memikirkannya matang-matang, berbicara dengan orang-orang terdekat saya dan memikirkan banyak hal yang bisa mengarah pada momen ini,” ujarnya.

Ia pun bercerita tentang perjalanan karirnya saat harus menghadapi cedera bahu yang belum kunjung membaik sejak tahun 2017. Bahkan, hal serupa juga dialami Gideon yang mengakibatkan keduanya tak mampu bersaing memperebutkan tiket Olimpiade 2024. .

Hal itu diakui Kevin meski berpeluang mendapat pasangan baru. Namun, dia merasa kami salah pemain karena sama-sama berposisi sebagai striker.

“Setelah itu, saya berdiskusi dengan pengurus PBSI tentang langkah saya selanjutnya di dunia bulu tangkis. “Karena saya bermain bulutangkis bukan untuk menjadi penggemar, tapi untuk memiliki tujuan yang jelas,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya mendapat tanggapan pada pertengahan Januari 2024 yang tidak sesuai harapan dan tidak memungkinkannya menetapkan tujuan yang jelas.

“Akhirnya di akhir Februari saya memutuskan untuk berhenti bermain bulu tangkis. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah mendukung dan mendoakan perjalanan saya selama ini,” pungkas Kevin.

Sebelumnya, Marcus Fernaldi Gideon juga mengumumkan pensiun dari dunia bulu tangkis yang membawa namanya mendunia.

Ia resmi pensiun dari dunia raket sebagai atlet profesional. Hal tersebut terungkap melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (3 September 2024). Marcus mengakhiri karirnya selama 25 tahun pada ulang tahunnya yang ke-33.

“Hari ini, di usia 33 tahun, saya memutuskan untuk mengakhiri karir bulu tangkis profesional saya. Saya tidak percaya 25 tahun pelatihan dan kompetisi terus menerus di lapangan telah berlalu,” kata Marcus. Jalur Karier Minion

Saat menonton bulutangkis, rasanya belum lengkap tanpa teriakan penonton menyambut para “Minion” ke dalam lapangan. Bahkan, setiap kali raket mereka diserang lawan, seluruh penonton tak mau mengalihkan pandangan darinya.

Maka alangkah baiknya jika pasangan tersebut berhasil membuat masyarakat tertarik dengan olahraga membelai bulu. Salah satunya menyaksikan pasangan ganda putra Kevin/Marcus mendominasi turnamen BWF.

Mereka telah memenangkan 19 gelar dan menempati posisi kedua di BWF World Tour sebanyak 6 kali. Mereka juga sebelumnya telah memenangkan 10 gelar dan dua kali finis kedua di Super Series. Gelar terakhir yang diraih Minion adalah Indonesia Open 2021.

Keduanya bahkan mendapat predikat Raja Super Series karena banyak menjuarai turnamen level BWF 500 hingga 1000. Tak hanya di Super Series, di tahun 2018 pasangan Kevin/Marcus juga bisa meraih medali emas di Asian Games 2018 ketika mereka bertarung sengit satu lawan satu dengan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.

Keduanya melanjutkan performa gemilang mereka pada tahun 2021, memenangkan medali emas dalam perlombaan Piala Thomas dan Uber. Apalagi julukan ganda Minion menduduki peringkat nomor satu dunia per 28 September 2017. Status tersebut tak goyah selama 4 tahun 8 bulan 24 hari.

Sayangnya, selama sisa karir mereka dan hingga mereka memutuskan untuk berhenti karir, mereka masih disebut sebagai “Raja Dunia Tanpa Mahkota”. Meskipun mereka kuat dalam kepercayaan diri, mentalitas kompetitif, teknik dan keterampilan, lawan terberat yang mereka hadapi membuktikan diri dan cedera mereka.

Diakui, cederanya Kevin dan Marcus menjadi salah satu faktor yang bisa menghambat kemajuan mereka. Dimulai dari Kevin yang mengalami cedera bahu, hingga Marcus yang mengalami cedera leher.

Cedera bahu yang dialami Kevin mengakibatkan Kevin/Marcus kalah di Indonesia Open 2017 dan mundur dari Australia Open, serta cedera leher Marcus mengakibatkan Minion mundur dari BWF World Tour Finals.

Alhasil, performa mereka terus menurun di tahun 2022, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya terus diterpa badai masalah yang membuat mereka kehilangan fokus. Bahkan sang raja harus turun tahta, Minion turun ke posisi 24. Mereka sering melewatkan seri turnamen karena beberapa alasan.

Setelah Marcus menyelesaikan pemulihannya yang belum 100%, Minion kembali tampil di Indonesia Open dan Indonesia Masters 2022. Namun, keduanya gagal meraih atau mempertahankan gelar di kandang sendiri. Mereka kembali melewatkan 3 turnamen besar dan akan kembali untuk Piala Dunia 2022.

Kejuaraan Dunia dan Olimpiade merupakan program penting bagi mereka hingga akhir karir mereka yang belum terealisasi. Pasalnya meski menduduki peringkat pertama dunia, namun mereka tidak pernah berhasil meraih podium tertinggi di turnamen ini.

FYI, PBSI pun mengamini kepergian Kevin/Marcus tentu layak mendapat pesta perpisahan yang digelar di Indonesia Open 2024. Ajang ini menjadi pengakuan atas prestasi keduanya.

Kepala Binpres Ricky Soebagja mengatakan, pihaknya telah menyiapkan acara khusus untuk mantan ganda putra nomor satu dunia itu sebagai ucapan terima kasih. Lebih tepatnya pada turnamen Indonesia Open yang berlangsung dalam Sejarah pada 4 Juni hingga 9 Juni.

Dalam agendanya, ini mungkin merupakan kesempatan terakhir bagi penonton untuk meneriakkan “Minions”, “Kevin”, “Marcus” dan diakhiri dengan “terima kasih”.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.