Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jaringan dan Solusi TI Telkomsigma Herlan Wijanarko mengaku siap membantu menyelesaikan kasus peretasan terhadap server Pusat Data Nasional (PDN).

Herlan mengatakan pihaknya tengah memantau audit forensik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Mengingat hanya 2% data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Badan yang dibackup di PDNS Batam.

Hal itu disampaikannya usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan pada Jumat, 28 Juni 2024 membahas serangan siber terhadap server Pusat Data Nasional (PDN).

“Kami mengikuti investigasi forensik yang dilakukan BSSN, dan selanjutnya Telkom akan menindaklanjuti rekomendasinya. “Pada dasarnya kami mencoba menghubungkan semua layanan,” katanya kepada wartawan.

Selain itu, Herlan menegaskan, data yang terkena ransomware LockBit 3.02 bukanlah pencurian data. Namun data pemerintah hanya diblokir sementara.

Saya tidak bisa berkomentar. Kami hanya menyediakan infrastruktur yang benar-benar sesuai dengan TOR yang disediakan oleh Kominfo, ”ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan hanya 2% datanya yang dibackup di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di PDNS Batam.

Kepala BSSN Khinsa Siburian mengatakan, persoalan pembuatan backup di pusat data diatur dalam Pasal 35 Ayat 2Y yakni Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Keamanan Informasi dan Standar Teknis Elektronik serta Prosedur Pengamanan Sistem Otoritas Berbasis Elektronik . Berdasarkan sistem negara.

“Kami mengirimkannya. “Secara umum kita lihat, maaf Pak Menteri [Budi Ari], permasalahan utamanya adalah manajemen. Ini hasil pemeriksaan kami dan tidak ada cadangannya,” kata Hinsa saat rapat Komisi DPR dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Kompleks Senayan dan BSSN, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Lihat Google Berita dan berita serta artikel WA lainnya