Bisnis.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan kerugian investasi yang belum direalisasi sebesar Rp 854 miliar dari investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) pada akhir Semester I/2024.
TLKM menyatakan dalam laporan keuangannya menetapkan nilai wajar investasi di GOTO menggunakan harga pasar saham GOTO sebesar Rp50 per saham.
“Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel di GOTO sampai dengan 31 Juni 2024 sebesar Rp 854 miliar,” tulis TLKM, Selasa (30/7/2024).
Manajemen melanjutkan, kerugian ini disajikan dalam pendapatan konsolidasi sebagai kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi.
Perlu diketahui, nilai kerugian investasi yang dicatat TLKM dicatat setiap triwulan. Artinya, sejak TLKM menanamkan modalnya di GOTO, nilai kerugian tersebut tidak mencerminkan kerugian investasi.
Berdasarkan catatan bisnisnya, TLKM mulai berinvestasi di GOTO khususnya di PT Solusi Karya Anak Bangsa atau Gojek 2020.
Investasi pada 16 November 2020 merupakan investasi berupa obligasi konversi tanpa bunga senilai US$150 juta atau Rp2,1 triliun hingga 31 Desember 2020.
Kemudian pada 17 Mei 2021, Gojek dan PT Tokopedia bergabung menjadi GOTO. Penggabungan tersebut mengakibatkan Telkomsel akan menandatangani obligasi konversi (CB) sesuai dengan Perjanjian CB, dimana CB tersebut akan dikonversi menjadi saham.
Pada 18 Mei 2021, Telkomsel menandatangani perjanjian jual beli saham untuk memesan 29.708 saham konversi atau Rp 2,11 triliun dan 59.417 saham tambahan dengan opsi pembelian saham atau senilai USD 300 juta setara Rp 4,29 triliun.
GOTO melakukan stock split pada 19 Oktober 2021 sehingga kepemilikan Telkomsel berubah dari 89.125 saham menjadi 23,72 miliar saham. Hingga 31 Desember 2021, Telkomsel menganggap investasi yang dapat diterima di GOTO adalah Rp 375 per saham setelah stock split.
Pada akhir tahun 2021, TLKM mencatatkan keuntungan yang belum direalisasi atas nilai wajar penyertaan Telkomsel di GOTO sebesar Rp 2,49 triliun.
Namun setelah GOTO menjadi perusahaan publik pada 11 April 2022, Telkomsel menetapkan nilai wajar investasinya di GOTO dengan harga pasar Rp 91 per saham. Akibat penurunan harga saham tersebut, Telkomsel mencatatkan kerugian yang belum direalisasi pada tahun 2022 dari perubahan nilai wajar investasinya di GOTO sebesar Rp 6,74 triliun.
Sedangkan pada akhir Juni 2024, TLKM mencatatkan kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp 857 miliar dari investasinya di GOTO. Kerugian tersebut setara dengan harga saham pada akhir tahun 2023 yaitu Rp 86 per saham pada akhir Juni 2024 dan Rp 50 per saham pada akhir Juni 2024.
Namun jika dihitung dari awal investasi Telkomsel di GOTO sejak tahun 2021, total kerugian investasi TLKM yang belum terealisasi di GOTO adalah sebesar Rp7,7 triliun. Jumlah tersebut diperoleh dengan membandingkan harga saham tahun 2021 yaitu Rp 375 per saham dengan harga saham Rp 50 per saham pada akhir Juni 2024.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel