Bisnis.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menargetkan 15-20% pasar data center Indonesia pada tahun 2030.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Harry Spriyadi mengatakan saat ini perseroan sedang dalam proses membangun data center untuk memperluas kemampuan hyperscale. 

Dalam 2 tahun, Telkom hanya akan membuka dua data center. Pertama, data center 18 MW di Sikaring ditargetkan selesai tahun ini. Kedua, data center hyperscale di Batam yang dijadwalkan selesai pada tahun 2025. 

“Kami berharap pada tahun 2030 kami akan memiliki pangsa pasar sekitar 15%-20% pasokan domestik yang didorong oleh permintaan domestik dan regional Singapura. Total permintaan diperkirakan sekitar 1,6 – 2MW di Indonesia. Ini adalah Asia” Kami berharap untuk berprestasi,” kata Harry pada presentasi Pubex, Senin (26/8/2024).  

Sementara itu, Telkom sedang mencari strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Telkom membutuhkan mitra strategis untuk membantu perusahaan mempercepat pertumbuhan data center. 

Mitra strategis juga akan membawa pengetahuan baru ke dalam operasional dan dapat membawa pasar yang memiliki cakupan global.

“Dengan menjadi mitra strategis, kami berharap memiliki model operasi yang lebih efisien, kemampuan yang lebih kompetitif dan terukur, serta akses ke pasar pusat data global,” kata Harry.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis Grup Telkom Dürüst Basir mengatakan perseroan menginvestasikan Rp1,4 triliun untuk pembangunan data center di Batam.  

“NeutraDC Nxera Batam akan menjadi motor penggerak percepatan inovasi teknologi di Indonesia, khususnya di bidang Artificial Intelligence (AI),” ujarnya.

Menurutnya, Bottom memiliki posisi yang ideal untuk mengembangkan pusat data yang digunakan untuk mendukung penggunaan AI secara optimal. 

Selain itu, Telkom Data Center juga menggandeng Politeknik Bawah untuk mengembangkan talenta digital di bidang industri. 

“Melalui kerja sama ini, NeutraDC akan melaksanakan berbagai program untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, seperti pengembangan kurikulum yang relevan dengan industri, pertukaran informasi lowongan, dan lain-lain,” jelasnya.

CEO NeutraDC Nxera Batam Indrama YM Purba mengatakan kemitraan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan ekonomi digital di Batam. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel