Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) resmi mulai mengoperasikan layanan jaringan end-to-end TelkomGroup melalui mekanisme Managed Service Agreement (MSA) untuk meningkatkan fokus bisnis pada infrastruktur serat optik dan membuka potensi pertumbuhan pendapatan dan nilai tambah bagi TelkomGroup.
Direktur Utama Telkom Ryriek Adriansyh mengatakan kehadiran TIF akan menjadi mesin pertumbuhan baru bagi TelkomGroup.
TIF mendukung perjalanan TelkomGroup menuju inovasi dan komunikasi digital canggih, membuka jalan bagi perkembangan industri telekomunikasi nasional dan memperkuat posisi pasar TelkomGroup.
“Ketersediaan TIF akan meningkatkan ketahanan TelkomGroup di masa depan seiring dengan rekomendasi untuk mentransformasikan portofolionya menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang lebih ramping, efisien, dan menguntungkan,” kata Ryriek, Jumat (02/08/2024).
Ririek berharap dengan bantuan TIF, TelkomGroup dapat melakukan konsolidasi sejumlah infrastruktur telekomunikasi khususnya fiber optic agar dapat digunakan bersama dengan pelaku industri lainnya untuk mengoptimalkan kapasitas dan biaya infrastruktur jaringan TelkomGroup, serta meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan TelkomGroup. kualitas telepon di tanah air.
“Dengan demikian, TIF diharapkan dapat mendukung agenda nasional dalam memperluas konektivitas dan mendorong adopsi teknologi digital di Indonesia,” kata Ririek.
Sebagai bagian dari inisiatif Five Bold Moves (5BM) berupa proyek TelkomGroup InfraCo, TIF bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan infrastruktur jaringan fiber TelkomGroup dan siap memberikan layanan konektivitas neutral fiber melalui network sharing kepada operator berlisensi lainnya. (OLO) untuk mempercepat konektivitas dan adopsi digital nasional.
Sejak didirikan pada akhir tahun 2023, TIF telah melalui proses persiapan yang lambat untuk mengelola aset infrastruktur fiber-to-fiber berdasarkan informasi.
Dengan dimulainya pengelolaan operasional jaringan Telkom oleh TIF pada kuartal III tahun 2024, maka perseroan akan memasuki tahap transisi, setelah itu direncanakan akan dilakukan komersialisasi produk pada kuartal IV tahun 2024 dan melanjutkan ke tahap berikutnya berupa pengalihan infrastruktur bisnis dan aset jaringan.
Sebelum secara resmi mengelola pengoperasian infrastruktur jaringan fiber-to-fibre TelkomGroup, TIF memastikan seluruh sistem dan proses bisnis berjalan baik sesuai standar yang telah ditetapkan.
Bersama TelkomGroup, TIF melakukan simulasi operasional atau hard run di tujuh lokasi berbeda dari masing-masing region Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk proses pengujian, sumber daya manusia, dan peralatan IT dengan skenario pengoperasian yang berbeda.
Dengan cara ini, potensi hambatan apa pun dapat diidentifikasi dan diambil langkah untuk memperbaikinya sebelum TIF resmi dioperasikan.
Selain meningkatkan aspek operasional, TIF juga membangun tim yang solid dengan melatih personel yang berkualitas dan ahli di bidangnya.
Sejumlah karyawan TelkomGroup terpilih dikerahkan ke TIF untuk membangun fondasi dan mengelola operasional perusahaan. Tim ini terdiri dari para profesional yang mempunyai pengalaman yang relevan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga dapat memberikan layanan berkualitas tinggi sejalan dengan visi dan misi PT Telkom Infrastruktur Indonesia.
Untuk mengawasi aktivitas dan mengelola tim yang telah dibentuk, jajaran direksi TIF yang terdiri dari Chief Executive Officer, Direktur Keuangan, Risiko dan Manajemen Sumber Daya Manusia (FRHCM), juga mengarahkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional. , pencapaian tujuan bisnis, dan juga hasil seperti pengembangan inovasi dan pengembangan layanan.
CEO PT Telkom Infrastructura Indonesia I Ketut Budi Utama mengatakan pencapaian ini menjadi pendorong perseroan untuk terus membangun TIF dan meraih kesuksesan operasional.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan konsentrasi bisnis serat optik dan menciptakan nilai tambah bagi TelkomGroup melalui efisiensi operasional dan layanan berstandar global,” kata Budi.
Budi Utama menambahkan, migrasi infrastruktur jaringan end-to-end TelkomGroup ke TIF menciptakan nilai baru dalam memberikan layanan komunikasi yang lebih efisien dan lebih baik serta dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi TelkomGroup tetapi juga pemangku kepentingan. (pertukaran jaringan).
Keunggulan ini tentunya diharapkan dapat mendukung penyebaran komunikasi digital nasional yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing nasional, kata Budi.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel