Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan (AI) diyakini dapat membantu lembaga keuangan mencegah risiko penipuan.
Herrias Yusmawan, Direktur dan Manajer 1datapipe Indonesia, mengatakan ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari risiko penipuan, yaitu analisis perilaku yang mendalam, pola yang berhasil dan dipantau secara berkala, serta data yang digunakan. Menurut aturan.
Menurutnya, teknologi AI dapat mengubah data menjadi informasi dengan menggabungkan data, analitik, dan model.
“Indikator seperti credit score dan Fraud menjadi modal bagi bank untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai calon nasabah sehingga lembaga lebih percaya diri saat menyetujui permohonan pinjaman,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (20/05/2025). ).
Ia menambahkan, jika nasabah dinilai baik, hal ini menjadi dasar bagi lembaga keuangan untuk menentukan besaran kredit yang bisa diberikan.
Dia menyebutkan tantangan lembaga keuangan, sekitar 60 persen dari seluruh nasabah di Indonesia adalah unbanked dan underbanked. Lembaga keuangan belum memiliki gambaran lengkap mengenai segmen ini.
1datapipe, lanjutnya, menawarkan solusi berbasis analitik untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang calon nasabah di segmen ini yang dapat dijadikan dasar keputusan pemberian pinjaman oleh lembaga perbankan.
Selain itu, kepala kepatuhan dan petugas perlindungan data grup 1datapipe, Claire Hartley, menambahkan bahwa AI memainkan peran penting dalam meningkatkan perlindungan data dan manajemen pelanggaran. Khususnya di sektor perbankan, keamanan dan kepatuhan sangatlah penting.
“Dalam pencegahan penipuan, algoritma AI merupakan model deteksi adaptif dan anomali yang dapat mendeteksi aktivitas penipuan sebelum terjadi,” ujarnya.
Model pembelajaran mesin belajar dari data transaksi historis dan terus beradaptasi dengan pola baru yang mencurigakan, sehingga sangat mengurangi risiko pelanggaran dan insiden data.
Claire menekankan bahwa AI juga membantu menganalisis penyebab dan tingkat pelanggaran. Ketika diintegrasikan ke dalam strategi keamanan siber, AI dapat meningkatkan keamanan secara keseluruhan, melindungi pelanggan yang sensitif, dan menjaga kepercayaan pada sistem keuangan.
CEO 1datapipe Kerry Anderson mengatakan perusahaannya memahami peraturan privasi data di Indonesia.
“Kami bekerja sama dengan regulator seperti OJK dan fintech untuk memastikan kami mematuhi hukum setempat,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel