Bisnis.com, TANGERANG – Kamboja merupakan pasar potensial bagi Indonesia untuk melakukan bisnis ekspor. Banyak produk, mulai dari makanan hingga rokok, dianggap cocok untuk Kerajaan Khmer. .
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, mengungkapkan Kamboja memiliki empat komoditas ekspor teratas Indonesia.
“Kalau melihat saat ini, empat komoditas utama Indonesia akan masuk ke Kamboja. Pertama batu bara, kedua rokok, dan ketiga mobil dan suku cadangnya, kata Santo saat ditemui di Indonesia Trade Expo (TEI 2024) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD di Tangerang, Jumat (11/1). 11/11). 10). /2024).
Dan, lanjut Santo, komoditas lainnya adalah makanan dan minuman (F&B). Bahkan, Duta Besar RI untuk Kamboja mengamini barang F&B yang high exposure di Kamboja adalah produk Indonesia.
“Saya mencoba melakukan branding di Kamboja. “Makanya saya coba promosikan berbagai brand Indonesia agar masyarakat mengenal produk Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, makanan lebih dikenal di Kamboja dibandingkan batu bara dan rokok. Ia juga mengatakan, pihaknya berupaya mengajak produsen makanan untuk lebih memperkuat brand makanan dan minuman Kamboja.
“Kami berharap dapat mengembangkan produk lain di Kamboja di masa depan juga,” ujarnya.
Sementara itu, di tengah masa transisi pemerintahan baru Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Santo melihat perdagangan yang baik antara Kamboja dan Indonesia. Ia mengatakan, pemerintah akan berupaya mempromosikan ekspor Indonesia ke pasar baru, termasuk Kamboja.
“Padahal Kamboja itu tetangga kita, tapi bisa dibilang Kamboja itu pasar baru karena selama ini fokus kita ke Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Jadi Kamboja itu pasar baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, Santo menjelaskan pasar Indonesia harus bersaing dengan perusahaan lokal asal Thailand dan Vietnam. Sementara, lanjutnya, di Kamboja, Indonesia kalah bersaing dengan perusahaan lokal di sana. Sebab, produksi perusahaan lokal di Kamboja masih lemah dibandingkan Indonesia.
“Jadi sebenarnya kalau kita mau, kita bisa membanjiri pasar Kamboja dan produk Indonesia. Tapi tentu kita harus bersaing dengan negara lain seperti Thailand dan Vietnam yang kita tempati sebelumnya,” ujarnya.
Ia juga berharap pemerintah semakin memperluas pasar Indonesia di kawasan Mekong. Saya berharap pemerintahan selanjutnya akan melakukan apa yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mendukung upaya KBRI, ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel