Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena musim dingin teknologi kembali menyelimuti industri teknologi pada tahun 2024. Terbaru, unicorn eFishery mengumumkan PHK karena perubahan strategi perusahaan.
Berdasarkan informasi resmi yang diterima Bisnis, Vice President Public Affairs eFishejo Muhammad Chairil mengatakan, keputusan penyesuaian struktur organisasi dilakukan secara hati-hati berdasarkan restrukturisasi dan perubahan strategi bisnis perseroan.
“Dan eFishery mengetahui dampaknya terhadap individu,” kata Chairil, Jumat (26/7/2024).
Tahun lalu, eFishery baru saja mencapai status unicorn dengan pendanaan Seri D sebesar $200 juta. Perusahaan yang dipimpin oleh Gibran Huzaifah – CEO dan Co-Founder eFishery – merupakan start-up pertama di industri akuakultur dengan nilai 1,4 miliar USD.
Berdasarkan catatan Bisnis, startup agritech Indonesia eFishery menduduki peringkat keempat lima besar dalam daftar Top Companies 2024 Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh LinkedIn.
Berdasarkan data Statista yang dikutip Senin (29/7/2024), Januari 2024, platform perbankan dan keuangan digital Akulaku menjadi startup terdepan di Indonesia berdasarkan total pendanaan dalam dua tahun terakhir. Statista mencatat bahwa Akulaku memiliki total pendanaan sekitar $310 juta.
Sementara itu, masih mengacu pada data Statista, DKI Jakarta memiliki sekitar 539 startup. Jakarta merupakan wilayah di Indonesia dengan jumlah startup terbanyak.
“Indonesia mendapat manfaat dari sebagian besar tenaga kerja muda dan online yang dapat menciptakan startup dan unicorn terkenal untuk perekonomian dalam negerinya sendiri,” kata Statista.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengakui saat ini mayoritas investor cenderung wait and see, karena faktor makroekonomi seperti tingginya suku bunga dan kondisi geopolitik. Meski begitu, Eddi melihat prospek bisnis awal akan membaik pada paruh kedua tahun ini.
“Prospek usaha seharusnya lebih baik pada semester kedua jika ada potensi penurunan suku bunga,” kata Eddi kepada Bisnis, dikutip Senin (29/7/2024).
Secara khusus, Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center for Economic and Legal Studies (Celios) Nailul Huda memperkirakan fenomena musim dingin teknologi akan terus terjadi hingga akhir tahun ini.
Musim dingin teknologi ini akan berlangsung hingga akhir tahun ini, ditandai dengan penurunan investasi di sektor digital, kata Huda kepada Bisnis.
Jika dilihat periode 2023, Huda mengatakan penurunan investasi mencapai 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Huda, pada tahun ini juga diperkirakan tidak ada secercah harapan lagi bahwa sektor digital bisa bergairah kembali.
Pasalnya, lanjut Huda, The Fed masih menahan suku bunga. Selain itu, investor masih memilih berinvestasi pada surat utang Amerika Serikat (AS) yang suku bunganya relatif tinggi. Dampaknya, kondisi ini menyebabkan banyak platform startup digital yang merumahkan karyawannya, termasuk eFishery.
“Meski eFishery merupakan platform yang bisa menghasilkan keuntungan. Namun masa depan teknologi ini sangat menyulitkan berbagai pihak,” ujarnya.
Huda mengatakan, platform-platform potensial telah melakukan PHK terhadap pekerjanya (PHK), serta platform-platform kecil yang tidak menerima pendanaan karena tingkat kelangsungan hidup mereka yang rendah.
“Baru bisa pulih jika The Fed menurunkan suku bunga acuannya. Ada juga lag dalam meningkatkan investasi di sektor digital,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel