Bisnis.com Jakarta – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini penanganan banjir Tambachlorok, termasuk pembangunan dan pemeliharaan bendungan, akan selesai pada Agustus 2024.

“Saya kira ini bisa jadi contoh, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena kawasan sepanjang Pantura harus dijaga karena juga berhadapan dengan cagar alam, bukan hanya Jakarta. Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang, berbicara di Antara, Selasa (18/6/2024).

Dalam proyek tersebut, Kementerian PUPR membangun tanggul laut sepanjang 3,6 km (km) untuk melindungi dari banjir dan air pasang yang sering melanda Semarang. Proyek ini merehabilitasi kawasan desa nelayan. 

“Di kawasan seluas 56 hektar ini, kami sudah membuat perencanaan kawasan dan penanganan banjir dan air pasang, dan sekarang semuanya sudah tercover untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan di Tambachlorok,” kata Basuki.

Basuki menjelaskan, dalam sistem penanganan banjir juga terdapat dua waduk yang masing-masing memiliki luas 12,02 hektare dan 8,57 hektare. Setiap waduk juga memiliki pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

“Progres keseluruhan 85%” “Semuanya akan selesai pada Agustus 2024. Pembelian tanah akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dan pengerjaan konstruksinya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, jadi sudah ada kesepakatan.” Basuki.

Rencana Banjir dan Banjir Tambalorok tahap kedua akan dilaksanakan oleh Departemen Sumber Daya Air Umum PUPR pada tahun 2022 dengan anggaran sebesar Rp 231,6 miliar.

Sementara itu, perencanaan kawasan perkampungan nelayan di Tambachlorok telah dilakukan oleh Departemen Umum Pemukiman Kembali Kementerian PUPR sejak Mei 2017. Total biaya perencanaan kawasan tersebut sebesar Rp45,6 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel