Bisnis.com, JAKARTA – Tiongkok mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga utama jangka pendek dan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) memangkas suku bunga tujuh hari menjadi 1,7% dari 1,8% pada Senin (22/7/2024), dengan menyatakan akan meningkatkan mekanisme operasi pasar terbuka. 

Tiongkok juga mengurangi pinjaman acuannya dengan margin yang sama setiap bulannya. Suku bunga acuan pinjaman (LPR) 1 tahun dipangkas menjadi 3,35% dari sebelumnya 3,45%, sedangkan LPR 5 tahun dipangkas menjadi 3,85% dari 3,95%.

Pemangkasan tersebut terjadi setelah Tiongkok melaporkan data ekonomi kuartal kedua tahun 2024 yang lebih lemah dari perkiraan pada pekan lalu. Para pemimpin tertinggi negara berkumpul untuk rapat pleno yang diadakan setiap lima tahun.

Dalam pernyataannya, PBOC mengatakan penurunan suku bunga di Tiongkok adalah untuk memperkuat reformasi kontra-siklus agar lebih mendukung perekonomian riil. 

Tiongkok sedang bergulat dengan inflasi dan krisis aset jangka panjang, meningkatnya utang dan lemahnya sentimen konsumen dan bisnis. Ketegangan perdagangan juga meningkat, dan para pemimpin dunia semakin khawatir terhadap dominasi ekspor Tiongkok. 

“Pemotongan hari ini kemungkinan merupakan hal yang tidak terduga mengingat penurunan tajam pertumbuhan pada kuartal kedua dan seruan untuk ‘mencapai target pertumbuhan tahun ini’ pada pertemuan pleno ketiga,” kata ekonom Macquarie Tiongkok Larry Hu menyimpulkan. Reuters Dikutip Senin (22/7/2024). 

Zhu Wang, kepala Strategi Valuta Asing dan Suku Bunga Tiongkok Raya di BNP Paribas, mengatakan dia memperkirakan Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga dan memberikan kesempatan kepada PBOC untuk melonggarkan kebijakan. Negara ini menderita kesenjangan imbal hasil (yield gap) yang besar terhadap dolar.

Kantor berita resmi Xinhua mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan PBOC yang mengatakan penurunan suku bunga yang “menentukan” menunjukkan tekad bank sentral untuk mempercepat pemulihan. Upaya ini juga sebagai respons terhadap tujuan Paripurna yang ingin mencapai target pertumbuhan pada tahun 2024. 

PBOC juga melakukan penyesuaian terhadap program pinjamannya mulai bulan ini, mengurangi persyaratan agunan untuk pinjaman jangka menengah. 

Pengumuman tersebut muncul setelah PBOC mengatakan akan meninjau saluran transmisi kebijakan moneternya. Gubernur PBOC Pan Gongseng mengatakan bulan lalu bahwa perdagangan tujuh hari pada dasarnya bertindak sebagai suku bunga utama.

“Hal ini mencerminkan perbaikan mekanisme suku bunga yang berorientasi pasar,” jelas sumber tersebut seperti dikutip Xinhua. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.