Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memperkirakan pembayaran dividen BUMN dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 atau tahun pertama masa jabatan Presiden terpilih Prabowo Subianto berjumlah Rp 86 triliun.
Berdasarkan catatan keuangan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan kekayaan negara yang dibagi (KND), khususnya dividen BUMN, menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun 2020 hingga 2023, meningkat rata-rata 15,8% setiap tahunnya.
Pertumbuhan terendah tercatat pada tahun 2021, turun 53,8% akibat pemotongan dividen BUMN. Sementara itu, pembagian dividen BUMN saat itu turun dari Rp41,9 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp29,5 triliun pada tahun 2021 saat pandemi Covid-19 melanda.
Namun kenaikan pendapatan KND khususnya dividen BUMN terbesar terjadi pada tahun 2023 menjadi 102,1% karena membaiknya kinerja keuangan BUMN pada FY2022. Kondisi ini juga disebabkan oleh pulihnya situasi perekonomian yang sedang tumbuh. Realisasi pendapatan dividen BUMN pada tahun 2023 sebesar Rp 81,2 triliun.
Sementara pendapatan dividen KND diperkirakan mencapai Rp 85,84 triliun pada tahun ini atau meningkat 4,6%. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pembayaran dividen BUMN baik dari sektor perbankan maupun non-perbankan.
Sementara pendapatan dividen KND berdasarkan RAPBN pada tahun 2025 diperkirakan sebesar Rp 86 triliun atau lebih tinggi 0,2% dibandingkan perkiraan tahun 2024. Pertumbuhan ini didukung oleh tata kelola BUMN yang solid dan penguatan kinerja keuangan di tengah dinamika stabilitas politik dan kondisi global.
“Peran BUMN akan terus berkembang,” kata Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jumat (16 Agustus 2024).
Berbagai upaya telah dilakukan, seperti transformasi BUMN, pemantauan efektivitas penyertaan modal masyarakat (PMN) dalam operasional bisnis BUMN, dan evaluasi proses pengambilan dividen.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Virjoatmodjo mengatakan pihaknya berharap dividen BUMN mencapai Rp 100 triliun dalam 2-3 tahun ke depan.
Tahun lalu laba kami Rp 290 triliun dan ATH dividen kami (tertinggi yang pernah ada) melebihi Rp 80 triliun, mungkin dalam 2-3 tahun ke depan bisa mencapai Rp 100 triliun, kata Tiko dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 pada April lalu. 30 Tahun 2024
Tiko juga menyatakan, perbaikan struktural, transformasi budaya dan keuangan yang dilakukan BUMN juga dirasakan oleh masyarakat selaku pemegang saham emiten BUMN. Pembayaran Dividen BUMN 2014-2024 (Triliun Rupee)
Sumber: Pemerintah, BEI, Kementerian, dikembangkan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.