Bisnis.com, Jakarta – Berdasarkan survei Otoritas Pengawas Keuangan (OJK), perbankan masih yakin sektor jasa keuangan akan kuat pada paruh kedua tahun 2024 meski banyak tantangan. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi pada saat libur Shalat.

OJK melakukan survei terhadap Bisnis Perbankan OJK (SBPO) secara triwulanan untuk mendapatkan informasi rinci dari industri perbankan mengenai arah perekonomian, persepsi risiko perbankan, dan arah atau kondisi bisnis perbankan pada triwulan berikutnya.

Dalam SBPO triwulan II tahun 2024 yang terdiri dari 95 bank responden, responden terlihat optimistis kinerja perbankan di Indonesia akan membaik pada triwulan II tahun 2024.

Indeks Bisnis Bank (IBP) triwulan II 2024 tercatat sebesar 58 atau berada pada zona optimis. Indeks tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 56.

OJK menulis dalam kajiannya, Rabu (29/5/2024) “Optimisme ini mengarah pada peningkatan aktivitas antar bank dan kemampuan bank dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun kondisi perekonomian global lemah.”

Riset tersebut justru memaparkan tantangan terkait ketidakpastian situasi perekonomian global dilihat dari statistik prakiraan perekonomian (IKM) triwulan II tahun 2024 yang masih berada pada tingkat ketidakpastian yaitu sebesar 31.

Hal ini disebabkan oleh perkiraan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate, pelemahan nilai tukar, dan inflasi yang tinggi. 

Namun, dalam kondisi perekonomian yang diperkirakan terus tumbuh di dalam negeri (PDB), konsumsi masyarakat diperkirakan akan meningkat setelah Ramadhan dan Idul Fitri.

Risk Rating Index (IPR) juga menunjukkan tingkat kepercayaan berada pada angka 59, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 53. Artinya, perbankan masih sangat risk averse. Risiko kredit dan risiko pasar dikelola. 

Prakiraan aktivitas perbankan pada triwulan II-2024 juga optimis dengan Indeks Ekspektasi Kegiatan (IEK) sebesar 83, meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 68.

Kinerja bank yang baik menimbulkan harapan bahwa sektor penyaluran kredit atau Dana Pihak Ketiga (DPK) akan terus mendukung peningkatan jumlah uang yang mempengaruhi profitabilitas dan pembentukan modal bank. 

Nantinya, terdapat harapan yang baik untuk menerima pertumbuhan pinjaman pada paruh kedua tahun 2024, seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri pasca pemilu 2024 dan perayaan Idul Fitri.

Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di channel WA