Bisnis.com, JAKARTA – Manajer real estate Colliers Indonesia mengatakan sewa kantor di DKI Jakarta akan berakhir hingga akhir tahun 2025.

Kepala Riset Colliers Indonesia Ferry Salanto menjelaskan total pasokan ruang perkantoran di Jakarta hingga kuartal II 2024 sebanyak 11,13 juta meter persegi (m2). Rinciannya, luas CBD 7,38 juta m2 dan di luar CBD 3,75 juta m2.

“Prediksi kita sampai akhir tahun 2024 tidak ada pasokan baru. Jadi di tahun 2025 kita tidak melihat ada perkiraan pasokan baru sampai akhir tahun 2025,” kata Ferry dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/3/2024). ).

Ferry menambahkan, penyebab minimnya pasokan saat ini karena pasar sewa komersial dinilai masih lesu. Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 2 juta m2 ruang perkantoran yang belum terpakai. 

Senada, Direktur Colliers Indonesia Office Bagus Adikusumo menjelaskan, hal tersebut bukan karena tidak ada rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Dewata.

Melainkan karena pengembang masih menunggu dan melihat pasar sewa pulih pasca pandemi Covid-19. 

“Ini semua bukan karena pembangunan IKN, tapi untuk menyelesaikan pembangunan. Jadi salah satunya, tidak ada tanda-tanda dampak dari IKN,” ujarnya.

Sementara itu, Colliers mengatakan seluruh kawasan industri di Jakarta masih terkonsentrasi di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat dengan luas lebih dari 3 juta m2. Disusul kawasan Jakarta Selatan dengan luas perkantoran hampir 2 juta m2.

Di sisi lain, ini dianggap sebagai sumber konstan bagi perusahaan-perusahaan baru, yang merupakan berkah bagi pasar ini. Pasalnya, hal ini akan mendorong terisinya 2 juta m2 kantor kosong.

Namun jumlah kehadiran korporasi pada tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana, saat ini situasinya mencapai 74,7%, dari situasi akhir tahun 2023 sebesar 73,4%. 

Colliers memperkirakan okupansi perkantoran di kawasan CBD dan non-CBD akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024, mencapai 76%.

Temukan berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA