Bisnis.com, JAKARTA – PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) menambah penyertaan modal pada anak usaha PT Summarecon Property Development (SMPD) menjadi 485,57 miliar. Rp atau lebih tepatnya Rp 485.570.000.000.
Tambahan modal tersebut setara dengan 485.570.000 lembar saham hasil penerbitan saham portepel, sehingga modal ditempatkan dan disetor perseroan di SMPD menjadi Rp5,05 triliun dari sebelumnya Rp4,56 triliun.
Selain menambah modal ditempatkan dan disetor, SMPD juga menambah modal dasar dari Rp6 triliun menjadi Rp7 triliun, tulis Sekretaris Bersama SMRA Lydia Tjio, Rabu (10/10/2024).
Melalui tambahan modal ini, SMRA punya 5,05 miliar. saham SMPD dibandingkan sebelumnya 4,56 miliar. saham. Sisanya 1 unit dipegang oleh PT Bahagia Makmursejati.
Diberitakan sebelumnya, penyedia real estate SMRA pada semester I 2024 mencatatkan 753,68 miliar. Laba bersih Rp, naik 70,50% YoY.
Berdasarkan laporan keuangan akhir Juni yang dirilis Kamis (18/09/2024), kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh pendapatan yang mencapai Rp 5,67 triliun atau meningkat secara tahunan sepanjang tahun. 89,56% (dibandingkan 18/09/2024). tahun / YoY).
Segmen penjualan rumah pihak ketiga menyumbang laba tersebut sebesar Rp3,5 triliun, naik 191,16% dari tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun. Sedangkan pendapatan dari sektor pusat perbelanjaan dan ritel mencapai 959,58 miliar. Rp yaitu 24,55%.
Dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok penjualan dan beban langsung SMRA juga meningkat 88,39% dalam satu tahun menjadi Rp 2,69 triliun. Hasilnya, perseroan meraup keuntungan besar sebesar Rp 2,97 triliun atau tumbuh 90,64% secara tahunan.
Setelah dihimpun pendapatan dan beban lain-lain, maka laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan adalah sebesar 753,68 miliar. Rp. Laba per saham SMRA pun meningkat dari Rp 26,78 menjadi Rp 45,65 per saham.
______________
DISCLAIMER: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel