Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pensiun atau Dapen BCA menjelaskan penurunan profitabilitas investasi atau return on investment (ROI) yang terjadi di industri dana pensiun selama lima tahun terakhir.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan ROI dana pensiun pada tahun 2019 sebesar 8,51%, dan pada Desember 2023 sebesar 6,53%. Data ROI dana pensiun terbaru Agustus 2024 sebesar 4,62%.
Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno menjelaskan, ada tiga faktor utama yang menjadi penyebabnya. Yang pertama adalah pandemi Covid-19 yang dimulai pada tahun 2020, menyebabkan ketidakstabilan perekonomian di seluruh dunia, menyebabkan pasar modal dan perekonomian mengalami resesi.
“Penurunan kuotasi di pasar saham dan obligasi pada periode tersebut berdampak langsung pada hasil investasi dana pensiun, termasuk penurunan ROI,” kata Budi kepada Bisnis, Senin (14/10/2024).
Tekanan ekonomi ini direspon pemerintah dengan menurunkan suku bunga acuan BI rate, yang menurut Budi merupakan penyebab kedua penurunan signifikan ROI dana pensiun selama lima tahun terakhir.
Pemerintah kemudian menurunkan BI rate pada 19 November 2020 dari 4% menjadi 3,75%. Suku bunga dijaga tetap rendah di bawah 4% hingga kemudian pada 22 September 2022 pemerintah menaikkan BI rate menjadi 4,25%.
“Penurunan suku bunga berarti menurunkan imbal hasil pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi yang merupakan instrumen utama portofolio dana pensiun,” kata Budi.
Budi mengatakan, penyebab ketiga penurunan imbal hasil dana pensiun adalah inflasi dan ketidakpastian perekonomian. Ia menjelaskan, tekanan inflasi meningkatkan volatilitas di pasar keuangan dan mempengaruhi nilai investasi, terutama pada aset berisiko. Situasi pasar global juga diperburuk oleh ketidakpastian geopolitik.
“ROI BCA Dapen juga memiliki bobot yang sama dengan tren ROI dana pensiun lainnya,” jelas Budi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel