Bisnis.com, JAKARTA— PT Pegadaian (Persero) berencana melakukan refinancing surat utang seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 6% pada Rapat Direksi (RDG) periode 17-18. September 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam mengatakan langkah ini merupakan salah satu strategi utama perseroan untuk memaksimalkan efisiensi dan daya saing perusahaan. 

Pertama, Pegadaian akan melakukan refinancing surat utang dengan tingkat bunga lebih rendah sehingga dapat menurunkan biaya bunga dan meningkatkan efisiensi pembiayaan, kata Zulfan kepada Bisnis, Minggu (29/09/2024).

Kedua, Zulfan mengungkapkan, perseroan akan melakukan diversifikasi sumber pendanaan, baik dari perbankan maupun penerbitan surat berharga, untuk menjaga likuiditas dan memperoleh biaya modal yang lebih kompetitif.

Terakhir, dengan menekan biaya dana, Pegadaian berencana meningkatkan likuiditas untuk mendukung pertumbuhan penyaluran kredit dan memenuhi kebutuhan nasabah guna menarik lebih banyak nasabah dan memperkuat posisinya di pasar. 

Zulfan mengatakan, perseroan berencana menerbitkan obligasi pada kuartal IV 2024. Penerbitan obligasi korporasi dan sukuk diprediksi dalam Rencana Bisnis tahun 2024 dan disetujui oleh Rapat Pemegang Saham (RUPS) yang merupakan pengelolaan sumber pendanaan dengan efisien. dan suku bunga yang kompetitif. 

“Salah satunya melalui penerbitan obligasi dan sukuk dan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam RAKB perseroan tahun 2024 [Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan] untuk pembiayaan skema sosial, yaitu penerbitan obligasi dan sukuk dengan manfaat sosial. . perspektif,” kata Zulfan. . 

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan perusahaan keuangan akan memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk menggantikan surat utang yang mahal dengan yang lebih murah. Analis pendapatan tetap Pefindo Ahmad Nasrudin menilai perusahaan multifinance memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk memperbaiki neraca keuangannya. 

“Dengan suku bunga yang lebih rendah, mereka bisa mengganti surat utangnya yang mahal dengan yang lebih murah melalui refinancing,” kata Ahmad saat dihubungi Bisnis, Selasa (24/09/2024). 

Dengan menerbitkan surat utang yang lebih murah, kata Ahmad, LKM dapat meningkatkan leverage keuangannya. Namun, mendorong perusahaan keuangan untuk agresif menerbitkan surat utang masih membutuhkan waktu. 

Untuk saat ini, lanjut Ahmad, refinancing masih menjadi topik utama dalam transisi menuju suku bunga yang lebih rendah. Kebutuhan pembiayaan modal kerja dan ekspansi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan akan memerlukan waktu yang lebih lama. 

Wajar jika suku bunga meski diturunkan saat ini masih tergolong tinggi, yang pada akhirnya berdampak pada permintaan berbagai jasa keuangan yang masih lemah, kata Ahmad.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel