Bisnis.com, Jakarta – PT Rajawali Nusindo, perusahaan kecil milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD, akan mengajukan proposal perdamaian kepada kreditur. Langkah ini sejalan dengan penetapan status gagal bayar utang yang menimpa perseroan.
Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dikukuhkan pada 5 Agustus 2024, Rajawali Nusindo ditetapkan gagal membayar utangnya atau berstatus kewajiban pembayaran tertunda (PKPU).
Sekretaris Perusahaan Rajavali Nusindo Sofian Effendi mengatakan, perseroan akan mengikuti proses status PKPU sementara selama 45 hari sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut dia, Rajavali Nusindo selaku debitur melakukan pendekatan kepada kreditur sebagai upaya penyelesaian. Selain itu, perseroan juga bekerja sama dan memastikan proses bisnis tetap berjalan seperti biasa.
“Kami juga memiliki komitmen dan niat yang kuat untuk mengambil langkah pendekatan kepada kreditur untuk menyelesaikan kewajiban perseroan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).
Sofian mengatakan, proses tersebut akan menjadi jalan bagi perseroan untuk mengajukan proposal perdamaian yang mencakup rencana penyelesaian utang seluruh kreditur.
Sehubungan dengan itu, saya akan serius mempersiapkan dan mengajukan proposal perdamaian kepada para kreditur Rajavali Nusindo, kata Sofian.
Dalam upaya penyelesaian utang yang ada, Rajavali Nusindo juga berencana melakukan negosiasi dengan kreditur untuk mencari solusi yang paling menguntungkan.
Selain itu, Rajavali Nusindo aktif berkoordinasi dengan tim manajemen yang ditunjuk dan menjalin komunikasi dengan pemberi pinjaman. Semoga langkah kerjasama ini dapat membawa kerjasama dan dukungan yang baik kedepannya.
Sofian mengatakan, selama proses PKPU terus berjalan, Rajavali Nusindo akan tetap menjalankan kegiatan usaha dan operasionalnya secara adil, dengan mengedepankan kepatuhan atau prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami akan memastikan perusahaan konsisten dalam mengedepankan dan menjaga kepercayaan mitra, prinsipal, pemegang saham, dan konsumen. Hal ini sejalan dengan komitmen manajemen untuk memastikan Nusindo tetap menjadi fokus,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel