Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi telah menciptakan pola kerja dari rumah (WFH) dan hybrid yang kini banyak diterapkan.

Kombinasi model kerja kantor dan rumah dinilai memiliki banyak keuntungan karena memudahkan keseimbangan kehidupan kerja.

Namun, dalam jangka panjang, telecommuting ternyata kehilangan daya tarik awalnya dan akhirnya menjadi melelahkan, karena berkurangnya interaksi sosial dan batas-batas antara pribadi dan tempat kerja menjadi kabur. Telekomunikasi mungkin tampak sederhana dan bermanfaat pada awalnya, namun memiliki konsekuensi jangka panjang.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Psychological Association, Timesofindia melaporkan bahwa telecommuting dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental karyawan. Berikut dampak negatif kerja jarak jauh terhadap kesehatan mental 1. Keseimbangan kehidupan kerja yang tidak sehat

Telecommuting dapat berdampak besar pada kesehatan mental Anda; Keseimbangan kehidupan kerja yang tidak sehat dapat menyebabkan stres dan ketegangan. Pekerjaan selalu sibuk dan sibuk, sulit mencari waktu untuk diri sendiri.

Terkadang Anda makan dan tidur di depan komputer. Pekerja jarak jauh sering kali kesulitan mempertahankan batasan kehidupan kerja. 2. Rendahnya interaksi sosial

Pekerja jarak jauh memiliki interaksi sosial yang rendah. Rendahnya interaksi sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan. Kurangnya interaksi tatap muka dengan rekan kerja dapat menimbulkan perasaan kesepian dan tidak aman serta membuat mereka merasa terisolasi. 3. Terbakar

Anda mungkin berpikir bahwa bekerja jauh lebih baik dan Anda punya waktu untuk diri sendiri, menghemat waktu dalam perjalanan, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Meski demikian, bekerja dari rumah tidak mengurangi beban kerja dan justru membutuhkan lebih banyak pertemuan virtual untuk berkoordinasi. Hilang sudah istirahat minum teh sore dan percakapan ringan dengan rekan kerja. Hal ini dapat menyebabkan kerja berlebihan dan kelelahan. Hal ini dapat mengurangi motivasi dan mempersulit pemenuhan tenggat waktu. 4. Kurangnya motivasi

Saat Anda bekerja dari rumah, perhatian Anda mudah terganggu dan kurang motivasi untuk menyelesaikan tugas. Hal ini dapat meningkatkan beban kerja dan stres Anda karena tidak menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi ekspektasi kerja. 5. Sulit mengambil keputusan mengenai jam kerja

Saat Anda bekerja dari rumah, Anda menghabiskan seluruh waktu Anda di satu tempat, seperti kamar tidur atau ruang tamu.

Ketika Anda selesai bekerja, sulit untuk bersantai di ruang tempat Anda bekerja seharian.

Berada di lingkungan yang sama membuat kita sulit berhenti memikirkan pekerjaan, sehingga berujung pada meningkatnya stres setelah bekerja. Hal ini dapat menyebabkan iritasi atau iritasi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel