Bisnis.com, Jakarta – PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) atau Marein membeberkan strategi perseroan untuk memenuhi kebutuhan modal minimal Rp 2 triliun pada tahun 2028. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan perusahaan reasuransi harus memenuhi kebutuhan modal secara bertahap sebesar Rp 1 triliun dan USD 2 triliun pada tahun 2026. Pada tahun 2028
Saat ini, posisi ekuitas MREI mencapai Rp1,47 triliun pada kuartal I-2024, yang berarti perseroan telah memenuhi kebutuhan modal sebesar Rp1 triliun pada tahun 2026, dan hingga Rp2 triliun pada tahun 2028. Masih diperlukan dana tambahan untuk mencapainya.
Trinita Situmeang, Direktur Independen MREI, mengatakan perseroan optimis melalui pertumbuhan organik dapat mencapai target ekuitas sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2028. Dia pada Kamis (27 Juni 2024).
Trinita juga menegaskan, perseroan tidak keberatan menambah modal ekuitas dan meyakini pertumbuhan modal akan berdampak positif bagi industri asuransi Indonesia. “Dengan industri asuransi yang sehat, dampak positifnya juga akan terasa di MREI. Kami berniat untuk bertahan di industri ini melalui berbagai perubahan, perbaikan, dan proyeksi keuangan yang telah kami persiapkan sejak lama,” tambahnya.
Pada triwulan I tahun 2023, MREI meningkat 22,57% (year-on-year) menjadi Rp34,8 miliar dari Rp28,4 miliar pada Maret 2023. Pada kuartal pertama tahun 2023, jumlahnya meningkat sebesar 8,3 persen tahun-ke-tahun menjadi 546,8 miliar dolar.
Selain itu, keuntungan investasi mencapai 49,21 miliar dolar, meningkat 132,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 21,14 miliar dolar. Namun hasil underwriting turun hingga minus Rp7 miliar dibandingkan kinerja positif sebelumnya Rp14,5 miliar.
Ekuitas perseroan mencapai Rp1,47 triliun, meningkat 1,89% year-on-year menjadi Rp1,44 triliun. Liabilitas yang dilindungi mencapai Rp3,39 triliun, meningkat 1,94% dari Rp3,32 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Total aset perseroan mencapai Rp4,86 triliun, naik 1,93% YoY dari Rp4,77 triliun.
Kesehatan keuangan perseroan yang diukur dengan risk-based capital (RBC) menurun dari 247,99% pada Maret 2023 menjadi 230,91% pada Maret 2024.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA