Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Syariah berupaya menyasar segmen perbankan prioritas sebagai strategi meningkatkan volume Dana Pihak Ketiga (DPK) di tengah tren kenaikan suku bunga.

Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji mengatakan relokasi kantor cabang pembantu (KCP) merupakan upaya mengoptimalkan pelayanan nasabah sekaligus memanfaatkan potensi nasabah kelas menengah atas.

Kehadiran KCP Kelapa Gading sebagai cabang bank prioritas diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan volume DPK di sisi ritel, ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/6/2024).

Dalam upaya mendukung pelayanan optimal bagi pelanggan prioritas, Rasmoro mengatakan, KCP Kelapa Gading dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti lounge atau ruangan khusus serta layanan eksklusif lainnya, seperti loker, keistimewaan gaya hidup CT Corp dan lain-lain. 

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis perbankan prioritasnya melalui produk fee-based seperti Wealth Management.

Hingga Mei 2024, total DPK pengurus Bank Mega Syariah tumbuh 6,67% menjadi lebih dari Rp 10 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2023.

Sejalan dengan pertumbuhan DPK, total CASA juga meningkat sebesar 3,60% menjadi lebih dari Rp 2,9 triliun pada periode yang sama. Sedangkan porsi CASA DPK tercatat sebesar 28,90% pada Mei 2024. 

“Ini lebih baik dibandingkan Mei 2023 yang sebesar 27,11%,” ujarnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, DPK tercatat tumbuh 8,21% year-on-year menjadi Rp 8,653 triliun pada April 2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh 6,82%, dengan giro memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan yaitu 11,81%. % yoy. 

Seperti diketahui, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga melaporkan nominal tabungan masyarakat kelas bawah dan nasabah kaya atau kaya bergerak berlawanan arah. Tren tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta semakin menurun, sedangkan tabungan nasabah kaya semakin meningkat.  

Sejak April 2024, tabungan pemerintah di bawah Rp100 juta menunjukkan tren menurun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan hanya sebesar 4,06%. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yakni Maret 2024 sebesar 7,3%.  

Di sisi lain, kelompok tabungan di atas Rp2 miliar tumbuh lebih cepat sebesar 10,11% YoY dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,76%. 

Sedangkan menurut Data Sebaran LPS April 2024, akumulasi simpanan di atas Rp5 miliar merupakan simpanan dengan nilai nominal terbesar yakni mencapai Rp4.691 triliun atau setara 53,9% dari total simpanan senilai Rp8.703 triliun.  

Berikutnya, nominal simpanan terbesar kedua jatuh pada simpanan di bawah Rp100 juta yang mencapai Rp1.054 atau 12,1% dari total simpanan sejak April 2024. Sementara itu turun 0,7% MoM secara bulanan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel