Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah global turun untuk hari ketiga berturut-turut menyusul laporan industri yang menunjukkan peningkatan mingguan lagi dalam persediaan minyak mentah AS dan sentimen terhadap gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Mengutip Bloomberg, Rabu (21/08/2024) Harga minyak mentah Brent terlihat turun 0,04% menjadi $77,17 per barel setelah anjlok hampir 5% dalam tiga sesi terakhir. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,44% menjadi ditutup pada $74,04.
Perubahan harga minyak mentah saat ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah persediaan minyak AS. Institut Perminyakan A.S. melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik 347.000 barel pada minggu lalu, menurut orang-orang yang mengetahui angka tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meninggalkan Timur Tengah pada Selasa malam tanpa perjanjian gencatan senjata. Namun, dia menegaskan kembali bahwa Israel telah menyetujui perjanjian sementara untuk memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk membahas rinciannya.
Di sisi lain, pasar opsi memberi sinyal bahwa kekhawatiran mengenai permusuhan di Timur Tengah telah mereda. Vivek Dhar, analis di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan penurunan harga minyak apa pun yang terkait dengan gencatan senjata di Gaza kemungkinan hanya bersifat sementara.
Sebab, kemungkinan terjadinya gencatan senjata relatif kecil. “Bahaya langsungnya adalah serangan balasan Iran terhadap Israel,” kata Dhar.
Sementara itu, harga minyak mentah telah kehilangan sebagian besar kenaikannya tahun ini karena melemahnya perekonomian Tiongkok menutupi penurunan produksi OPEC+.
Investor juga menantikan data ekonomi AS, di mana inflasi yang lebih rendah dapat menyebabkan Federal Reserve menurunkan suku bunga – sebuah keuntungan bagi permintaan energi yang lebih luas.
Badan Informasi Energi (EIA) akan merilis data inventaris resmi AS pada hari Rabu nanti. API melaporkan penurunan bahan bakar bensin dan sulingan, serta persediaan minyak mentah Cushing.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel