Bisnis.com, Jakarta – Startup kecerdasan buatan (AI) xAI milik Elon Musk hampir menyelesaikan proyek senilai US$10 miliar atau sekitar Rp 161,03 triliun (kurs: Rp 16.103 per dolar AS) Deal, menyewa perusahaan teknologi server kecerdasan buatan Oracle.
Informasi melaporkan pada Rabu (15/5/2024) bahwa xAI sedang dalam pembicaraan dengan eksekutif Oracle untuk menyewa server cloud dari Oracle selama beberapa tahun ke depan, lapor Reuters.
Kesepakatan ini akan menjadikan xAI salah satu pelanggan terbesar Oracle. Pasalnya, Elon Musk berupaya menggalang dana untuk xAI guna bersaing dengan OpenAI dan produk kecerdasan buatan Google.
Kesepakatan itu akan menjadikan xAI salah satu pelanggan terbesar Oracle karena Musk mencari pendanaan untuk xAI guna bersaing dengan OpenAI dan produk kecerdasan buatan Google, kata laporan itu.
“Negosiasi komputasi awan masih berlangsung dan tidak ada jaminan bahwa kedua perusahaan akan menandatangani perjanjian,” tambah laporan itu.
XAI dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan US$3 miliar (sekitar Rp 48,2 triliun) dalam putaran pendanaan bulan lalu, yang akan memberi nilai perusahaan sebesar US$18 miliar (sekitar Rp 289,36 triliun).
Salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison, mengumumkan pada bulan September bahwa startup Musk telah menandatangani kontrak untuk melatih model kecerdasan buatan pada cloud generasi kedua Oracle.
Awal bulan ini, Oracle merilis pembaruan pada teknologi basis datanya yang bertujuan membuatnya lebih cocok untuk kecerdasan buatan.
Menurut laporan, XAI adalah pelanggan H100 terbesar Oracle, yang menggunakan lebih dari 15,000 chip kecerdasan buatan. H100 merupakan chip kecerdasan buatan buatan Nvidia.
Musk mengatakan bulan lalu bahwa xAI akan meluncurkan versi terbaru chatbot Grok-nya kepada pengguna yang sudah ada di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel