Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia Infrastruktur Digital, PT Indointernet Tbk. (EDGE) atau Indonet memperkirakan peluncuran satelit Starlink ke Indonesia merupakan sinyal positif bagi pemerataan internet di Tanah Air.

CEO Indonet Andy Rigoli mengatakan pengumpulan lebih banyak data lalu lintas merupakan perkembangan positif bagi seluruh industri.

“Saya memahami bagaimana seseorang mungkin memandang Starlink sebagai pesaing, tetapi segala sesuatu yang meningkatkan jumlah data yang digunakan akan menguntungkan semua perusahaan,” kata Andy saat presentasi publik di Jakarta, Rabu (5 Agustus 2024).

Menurut Andy, jika satelit rendah Elon Musk bisa berfungsi di Indonesia, maka akan lebih mudah mengirimkan lebih banyak data ke pengguna, hal ini merupakan pertanda positif mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

“Saya pikir Starlink adalah hal yang positif dan akan memberikan lebih banyak orang akses terhadap internet. Ini akan menciptakan lebih banyak lalu lintas yang pada akhirnya melalui serat terestrial dan kabel bawah laut menuju pusat data,” ujarnya.

Oleh karena itu, Andy menilai kehadiran Starlink bukanlah hal yang negatif, karena masyarakat akan mendapatkan manfaat lebih ketika memiliki akses internet, sehingga jumlah data center pun akan bertambah.

“Jadi dalam satu hal Starlink merupakan hal yang positif bagi kami, bukan hal yang negatif,” tutupnya.

Perlu diketahui bahwa Starlink akan mulai diuji coba di Indonesia pada pertengahan bulan ini di IKN. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta operator telekomunikasi lokal tidak khawatir dengan kedatangan Starlink di Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Humas (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan keluarnya Starlink telah melalui aspek riset dan keekonomian, termasuk apakah kedatangan investor asing dapat mengganggu atau melemahkan perekonomian lokal. operator atau tidak.

Usman menjelaskan Stralink telah melakukan kajian dan kesepakatan untuk memastikan persaingan yang dihasilkan tidak sempurna. Artinya, lanjut Usman, jika persaingan dikelola dengan baik maka kepentingan dan pelayanan masyarakat akan mengambil alih.

“Menurut saya persaingan tidak perlu kita takuti, kalau tidak ada persaingan maka akan menjadi masalah. Artinya ada monopoli. Kalau monopolinya di zona aman, kita tidak akan berkembang dan berubah,” kata Usman dalam acara Ngopi Bersama di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Usman juga menegaskan, pemerintah telah menyelenggarakan kompetisi bagi para pemain telekomunikasi pasca peluncuran Starlink yang akan diujicobakan di IKN pada pertengahan Mei mendatang.

“Jangan khawatir karena pemerintah akan mengatur persaingan dan persaingan akan meningkatkan pelayanan pemerintah,” jelasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.