Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup pada level tertinggi sepanjang masa (ATH) pada perdagangan hari ini, Selasa (20/08/2024). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG hari ini.
IHSG berada di level 7.533,98 atau menguat 0,90% atau 67,15 poin pada pukul 16.00 WIB berdasarkan data Bloomberg. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.482-7.538.
Tercatat 362 saham menguat, 195 saham melemah, dan 227 saham bergerak flat. Kapitalisasi pasar terpantau meningkat menjadi Rp 12,790 triliun.
CEO STAR Asset Management Hanif Mantiq mengatakan ada beberapa hal positif yang dibawa IHSG.
“Ada kemungkinan berkurangnya tekanan internasional, jika sistem credit rating Amerika memperkirakan penurunan suku bunga pada September 2024,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/08/2024).
Menurut dia, situasi ini berpotensi membuka ruang bagi suku bunga rendah di Indonesia.
Kemudian, kinerja perekonomian sangat stabil dengan produk domestik bruto (PDB) tahun 2024 diperkirakan berada pada kisaran 5,0%-5,1% dan dibarengi dengan penguatan mata uang rubi dalam beberapa pekan terakhir.
Tren positif lainnya adalah program pemerintah baru yang berfokus pada pertumbuhan PDB hingga tahun 2025, didukung oleh belanja fiskal yang lebih tinggi.
Star Asset Management masih berpegang teguh pada target IHSG sebesar 7.800 pada tahun 2024. Menurut laporan tersebut, dalam jangka pendek hingga akhir tahun, tantangan IHSG masih terfokus pada bagaimana pengalihan sistem ke pemerintahan baru dan masih menunggu. agar kabinet keluar.
Selain itu, pemilu AS dan perkembangan ekonomi Tiongkok menjadi kendala, dimana kondisi tersebut dapat mempengaruhi potensi pertumbuhan Indonesia dan nilai tukar Rupiah.
Head of Equity Investments PT Manulife Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma mengatakan, sebenarnya pada paruh pertama tahun 2024, pasar saham Indonesia mengalami perubahan yang lambat seiring dengan tingginya suku bunga.
“Situasi ini akan berubah pada paruh kedua tahun 2024, seiring dengan perkiraan penurunan suku bunga yang tampaknya rendah. Minat investasi saham akan tinggi,” ujarnya.
Manulife Asset Management Indonesia memperkirakan IHSG bisa mencapai level 7.800 hingga akhir tahun ini. Namun daya dukung IHSG harus kuat.
“Selain suku bunga pasar saham yang menarik, produsen juga harus mampu menghadirkan kinerja pertumbuhan pendapatan yang baik,” kata Samuel.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA