Bisnis.com, JAKARTA – Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) telah menjual sejumlah portofolio ritelnya, seperti kartu kredit, kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Namun SCBI terus memperkuat pasar perbankan ritel di Indonesia dengan mengubah strateginya.
Sementara itu, pengambilalihan portofolio bisnis konsumer SCBI, termasuk kartu kredit, ke Bank Danamon telah selesai pada Desember 2023, menyusul pengumuman yang dilakukan pada pertengahan tahun lalu.
Cluster, Pasar Indonesia dan ASEAN (Australia, Brunei dan Filipina) CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan meskipun bank telah menjual sebagian bisnis perbankan ritelnya, SCBI masih yakin peluang pasar masih besar.
“Kami menjual bisnis kartu kredit, pinjaman pribadi. Tapi bukan berarti kami pergi. Kami mengalihkan fokus strategi ke pinjaman digital,” ujarnya, Kamis (16 Mei 2024).
SCBI sebenarnya bergerak di bidang digital retail banking dengan menggaet berbagai partner seperti financial technology (fintech) lender. “Kami menyalurkan pinjaman dengan mitra strategis di Indonesia,” kata Rino.
Ia mengatakan bank menerapkan strategi digital karena besarnya potensi pasar digital Indonesia. Selain itu, bank dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui strategi ini dengan menjangkau masyarakat yang tidak mempunyai rekening bank.
Sebelumnya, di retail banking, SCBI menggunakan sistem penyaluran pinjaman langsung. “Sebelumnya masih menggunakan penjualan langsung, kami menjual kartu kredit KTA [tanpa jaminan] melalui SMS atau di acara-acara. Sekarang kami menggunakan P2P [peer-to-peer lending dan pembukuannya masih di Standard Chartered,” jelas Rino.
Menurut dia, risiko kredit juga bisa dijaga dengan strategi channeling. Selain itu, SCBI terus menjalin kerja sama dengan mitra-mitra yang mempunyai rekam jejak yang jelas.
Dijelaskannya, dengan bantuan strategi digital, SCBI mampu menggaet 1,4 juta nasabah setiap tahunnya. Menurut dia, porsi pinjaman pada perdagangan ritel akan semakin meningkat pada tahun ini, meski sebagian portofolionya akan dijual ke Bank Danamon.
“Target kami tumbuh sangat cepat dibandingkan Desember 2023, 3-4 kali lipat di sisi ritel,” kata Rino.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA